Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Rabu, 28 Agustus 2019

Aliran Rasa Game Level 11 "Fitrah Seksualitas"

Luar biasa tantangan level 11 ini, bukan hanya permainannya yang amat sangat berbeda namun juga benar-benar menyadarkan kami  sebagai orangtua untuk merawat fitrah seksualitas Kakak Zahra dan Dede Fayy.  Sempat terjadi kekeliruan saat mengerjakan tantangan hari pertama tapi alhamdulillah segera diperbaiki dihari kedua hingga hari terakhir tantangan.  Banyak sekali hikmah yang saya peroleh, diantaranya

1. Belajar membuat media pembelajaran menggunakan power point yang kemudian di save dalam bentuk PNG. Saya berusaha seoptimal mungkin,  menuliskan kembali materi presentasi dalam 1 halaman. 
2. Menyadarkan kami tentang beratnya menjaga dan merawat fitrah seksualitas  Kakak Zahra dan Dede Fayy
3. Mengetahui isu isu terkini terkait penyimpangan seksual dan istilah istilah yang digunakan.

Masya Allah... 
Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah...suami mau ikut terlibat dalam pengasuhan. Semoga kami bisa menjalankan peran sebagai orangtua dengan optimal. 

Lahmudin

Lahmudin. Itulah nama yang tertera dalam aplikasi gojek untuk mengantarkan ku ke Cipete. Tak butuh waktu lama untuk menunggu kedatangannya. Menurutku, dia termasuk orang yang ramah. Pertama kali bertemu di depan gerbang langsung menyapa hingga berlanjut pada obrolan santai saat perjalanan. Entah bermula dari obrolan yang mana, tiba-tiba bang lahmudin ini berbicara padaku menggunakan bahasa internasional dengan sangat fasih. Aku pun sangat kaget, karena inilah pengalaman pertamaku.

Sepanjang perjalanan, bang lahmudin ini bercerita tentang pengalaman hidupnya. Ada yang manis dan juga pahit,  namun semuanya syarat makna bagiku.

Pertama, bang lahmudin pernah mendapat penumpang yang hanya menjudge seseorang berdasarkan cover. Sebut saja dia mawar. Mawar adalah seorang dosen. Sejak awal naik motor sudah bersikap kurang menyenangkan hati. Menilai motor abang lahmudin jelek, padahal saat itu motor baru 3 bulan dengan cicilan belum lunas. Mengatakan stupid, karena bang lahmudin kurang pelan saat melintasi polisi tidur.  Mawar hanya membayar Rp 7.000 dari kekuarang pembayaran yang seharusnya Rp. 17.000. Saat di tagih, dia enggan membayarnya dan berdalih bang lahmudin telah menambahkan tagihan. Kalau dipikir pikir,  gimana caranya menambah tagihan jika orderan melaui aplikasi ya?  🙈

Namanya juga manusia,,, akhirnya bang lahmudin pun terpicu emosinya. Setibanya di tempat tujuan,  dia mengeluarkan semua unek uneknya dengan bahasa Inggris. Mawar pun kaget bukan kepalang. Kegaduhan terjadi hingga mengundang sang suami keluar rumah. Akhirnya sebagai permohonan maaf,  bang lahmudin mendapatkan upah Rp 100.000 dari suami mawar.

Kedua, dia pernah melakukan perjalanan keluar negeri (umrah  dan jepang)  dengan biaya Rp 0., semuanya ditanggung oleh orang lain. Kejadian unik yang dialami saat di Mekah yaitu dia dengan mudahnya dapat mencium hajar aswad,  sholat di atas sajadah nabi, menjadi makmum tepat dibelakang imam nabawi (padahal saat itu jamaah sudah penuh), dan turunnya gerimis sesaat setelah dia berkata, "Ya Allah,  ini cuaca panas sekali". Masya Allah,,, ucapannya langsung di ijabah oleh Allah. Dia mendapatkan segala kemudahaan saat beraktivitas di mekah dan madinah.  Luar biasa..

Lalu,  saat kutanya apa rahasianya?
Dia menjawab,  BERBUAT BAIKLAH SEKECIL APAPUN DENGAN IKHLAS TANPA MENGHARAP BALASAN. Jika berlebih dalam hal rezeki, berbagilah.

Bang Lahmudin ini bukanlah lulusan dari sebuah perguruan tinggi,  namun mampu mendobrak keterbatasan.
Tiap hari selalu praktek menggunakan bahasa inggris,  tak perduli dengan benar salah dalam pengucapan,  bersikap bodo amat dengan ejekan orang lain. Praktek... Praktek... Praktek....
Sungguh aku dibuat minder olehnya.

Bang lahmudin pun sempat memberikan pertanyaan serius untukku.

"Neng, kalau kamu punya duit, terus bisa ke mekah atau madinah,  kamu mau beli apa? Ini saya hanya ngetes kamu aza"

Hmmh.. Sejenak berfikir,  kira kira mau beli apa ya 🤔. Kalau beli air zam zam, ntar bawanya berat, kalau beli kurma, di Indonesia juga udah banyak. Hati kecilku berbisik, beli alquran saja.

Setelah beberapa saat,  aku pun menjawab pertanyaannya
"aku pengen beli Al Quran madinah"

"Bagus,,, jawabannya sudah hampir sempurna", respon bang lahmudin sambil mengacungkan jempol untukku.

"terus,  al quran nya di kemanain? ", pertanyaan selanjutnya

"mmhh.. Kemanain ya?  Kalau di rumah udah banyak, bisa juga di sumbangin ke mesjid c"

"mesjid mana? ", pertanyaan ketiga darinya

"mesjid deket rumah", jawabku

"SALAH", dengan intonasi yang cukup membuatku kaget, tak sempat bertanya kenapa,  dia langsung menjelaskan alasannya.

"Gini ya neng, jawaban neng yang pertama udah bagus banget. Beli 2 alquran, walaupun harganya mahal, usahakan beli lalu wakafkan di masjidil haram atau di mesjid nabawi.  Disana ribuan orang selalu datang dan membaca, walalupun hanya 3 ayat,  tapi jika kita niatkan untuk waqaf,  insya Allah pahalanya akan mengalir kepada kita"

"Neng,  mau ga urusan setiap harinya selalu dimudahkan?  Atau kebutuhan kita selalu terpenuhi?"

"ya maulah"

"Nih,  aku kasih tahu,  istri saya sholat duha nya rajin, sholat malamnya juga,  terus kalau saya setiap setelah subuh selalu dzikir subhanallahu wabihamdih sebanyak 100 kali, dan juga jangan lupa terus beristigfar. Neng cobaik aza tuh dzikirnya sampe 40 hari tanpa putus,  ntar bisa rasain sendiri hasilnya"

Tak terasa 43 menit perjalanan habis dengan tausiyah darinya.

Terimakasih kasih abang gojek atas sharing ilmunya.

Ya Allah... Terimakasih sudah mempertemukan saya dengan abang gojek seperti ini, yang mengingatkan saya tentangMu.


Sabtu, 24 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-12 "How to Make a Baby, Mommy?"

Betul sekali apa yang di sampaikan Kak Seto terhadap buku yang berjudul How to Make a Baby,  Mommy?  Karya Dian Mardi S.,  Gita Lovusa,  dkk,  bahasa yang digunakan sungguh sangat mudah dimengerti, ditambah contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. 
Sempat merasa menyesal,  kenapa tidak sejak awal ku memiliki buku ini 😓

Saat kubaca bagian pertama yang membahas tentang laki-laki atau perempuan, kudapati bahwa kami telah kehilangan 1 tahap dalam pendidikan seks 🤦‍♀. Ternyata, pendidikan seks sebenarnya dimulai dari kandungan. Kurasakan betul,  saat mengandung Kakak Zahra, kami berharap anak pertama kami adalah laki-laki 🤭 namun ternyata kehendak Allah lain.  Tapi kami pun tetap pasrah, apapun yang diberikan olehNya,  pasti yang TERBAIK.
Alhamdulillah, Allah memberikan anak kedua kami Dede Fayy,  sungguh karunia dariNya yang patut kami syukuri,  karena lengkap sudah keluarga kami. Ada ayah,  ada ibu,  ada Kakak Zahra,  dan Dede Fayy.  Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah...

Ibu Septiana mengatakan bahwa harapan terhadao jenis kelamin calon buah hati akan mempengaruhi bagaimana orangtua memperlakukan anak itu kelak. Orangtua akan memperlakukan anak sesuai dengan gender yang diharapkan semula. Misal,  seorang anak perempuan yang masih dalam kandungan diharapkan orang tuanya terlahir sebagai laki-laki. Secara tak sadar,  orangtua mungkin akan memperlakukan dia sebagai anak laki laki karena kurang dapat menerima kenyataan.

Astagfirullah...astagfirullah...astagfirullah...
semoga kami bisa memperbaiki diri untuk bisa menjadi orangtua yang TERBAIK.

Izinkan dan mampukan kami Ya  Rabb..

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Jumat, 23 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-16 "Gillian Lynne"

Ada yang tahu, siapa itu Gilian Lynne?  Sejujurnya saya pribadi baru mendengar nama itu 🤭🤣, tapi mungkin netizen ada yang sudah tahu atau bahkan sudah khatam dengan sosok ini 😂

Dia adalah penata tari yang mengerjakan "Cats" dan "Phantom of the Opera"

Saat usia sekolah sekitar tahun 1930-an,  dia memiliki kekacauan belajar,  tidak bisa konsentrasi, selalu gelisah. Istilah keren zaman sekarang yaitu ADHD,  attention deficit hyperactive disorder.

Ibunya sempat membawa gillian kepada dokter spesialis. Sang ibu menjelaskan panjang lebar tentang kondisi Gillian di sekolah yang selalu mengganggu orang lain,  pekerjaan rumahnya selalu terlambat,  dan lain lain.

Setelah paham dengan kondisi Gillian,  sang dokter pun mengajak sang ibu untuk keluar sebentar dan membiarkan Gillian sendirian di ruang praktek. Hanya sebuah radio yang menjadi sahabat setia Gillian.

Tapi apa yang terjadi pada Gillian?  Sungguh sangat mengejutkan. Ternyata,  Gillian bergerak mengikuti irama musik. Sambil memperhatikan Gillian menari, sang dokter berkata kepada Ibu Gillian,  "Nyonya Lynne,  Gillian tidak sakit,  dia seorang penari,  bawa dia ke sekolah tari"

Singkat cerita,,, akhirnya dia mampu lulus dari Royyal Ballet School dan mendirikan perusahaan sendiri yang bernama Gillian Lynne Dance Company. Dia berhasil membuat karya teater musikal yang sangat sukses dalam sejarah, memberikan hiburan kepada jutaan orang,  dan dia berhasil menjadi seorang jutawan.

Berdasarkan artikel yang tertulis dalam buku FBE halaman 182 ini, saya semakin yakin bahwa setiap anak pasti memiliki keunikan tersendiri meskipun disisi lain memiliki kekurangan. Andaikan saat itu sang ibu fokus pada kekurangan Gillian,  pasti yang ada hanya obat, obat,  dan obat untuk membantu menenangkan Gillian yang hiperaktif.  Saya jadi teringat materi saat matrikulasi, JANGAN MERATAKAN LEMBAH TAPI TINGGIKANLAH GUNUNG

Semoga Allah memampukan kami untuk "meninggikan gunung" bagi Kakak Zahra dan Dede Fayy.  Aamiin

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Kamis, 22 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-15 "Sirkumsisi Dini"

Sebagai salah satu cara merawat fitrah seksualitas anak laki-laki yaitu dengan melakukan sirkumsisi. Sirkumsisi/sunat/khitan adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum dan caedere (wikipedia).

Nah...berhubung kami memiliki anak lanang yang saat ini berusia 7 bulan, mulai mencari-cari informasi terkait sirkumsisi ini. Dan menemukan artikel https://parentalk.id/usia-terbaik-sunat-anak-laki-laki/ di sana membahas tentang kelebihan-kelebihan jika sirkumsisi dilakukan saat balita, diantaranya:

  1. perlindungan segera dari jamur
  2. risiko komplikasi pembedahan lebih rendah
  3. risiko komplikasi bius lebih rendah
  4. kemudahan prosedur sirkumsisi
  5. mencegah ketakutan sirkumsisi di kemudian hari
  6. melindungi dari ISK

Namun sebelum memutuskan bayi untuk sirkumsisi, pastikan kondisinya dalam  keadaan stabil dan sehat

Tidak direkomendasikan melakukan sirkumsisi dini bagi bayi yang menderita hemofilia dan bayi prematur.

Ibu mulai melirik-lirik ayah,,, dan dari responnya, sepertinya ibu harus baca literatur lagi supaya rencana ini bisa di acc segera 😂, hihihi

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Rabu, 21 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-13 "Stress Vomitting"

Tangan digerakkan olehNya untuk membuka artikel yang dikirimkan oleh salah satu teman dalam wa grup bunsay. Entah mengapa saat itu aku membacanya,  tapi ku yakin,  inilah petunjuk dariNya untuk kami, orang tua dari Kakak Zahra dan Dede Fayy, agar dapat memperbaiki sikap. Masya Allah....... artikel ini sungguh sangat menampar hati kecil ku.  Qodarullah,  kami di amanahkan anak kedua yang hanya berselisih 17 bulan dari anak pertama.  Dan secara pribadi sebagai ibu,  terasa betul... perhatian secara tidak disadari menjadi lebih dominan terhadap anak kedua. Astagfirullah......maafkan ibu ya Kak.... 

Anakku Muntah Selama 3 Tahun

Judul artikel yang berhasil mencuri perhatianku. Sempat bertanya tanya dalam hati, anaknya sakit apaaan ya? Kok bisa sampai 3 tahun?

Daaaann.... ternyata... ku baru tahu bahwa di dunia ini ada penyakit bernama STRESS VOMITTING. Apa itu? itu adalah sebuah penyakit mental yang relatif langka, dialami ketika pasien mengalami depresi, gugup, gelisah, atau tekanan mental. Kunci pengobatannya adalah MEMBUKA HATI DAN PIKIRAN
Jadi ceritanya ada seorang anak yang suka muntah hingga 3 tahun lamanya. Orangtuanya sudah berobat ke berbagai rumah sakit, namun anak tidak mengalami perubahan. Pernah didiagnosa mengalami penyakit mental tapi itu terbantahkan oleh psikater. Hingga suatu hari, ada seorang teman yang merekomendasikan untuk pergi ke rumah sakit di Shenzhen. Di sana ada seorang dokter Tsai yang sangat ramah. Sang dokter mendengar penjelasan dari ibunya dan mengajak ngobrol dari hati ke hati kepada anaknya. Ternyata oh ternyata penyebab dia muntah selama 3 tahun itu karena melihat orangtuanya menggendong adik. Memang benar, setelah kehadiran seorang adik, sang Kakak menjadi jarang digendong.

Artikel ini sungguh-sungguh mengingatkan kami untuk memperbaiki sikap terhadap Kakak Zahra.

Rabb,,,,bimbinglah kami untuk senantiasa dijalanMu
Rabb,,,kuatkan dan mampukan kami dalam menjaga amanahMu

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Selasa, 20 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-13 "Aktivitas Anak Perempuan Di Rumah"

Masih tentang Buku Merawat Fitrah Anak Perempuan karya Dr. Khalid Ahmad Syantut. Kali ini, berkesempatan untuk mereview Bab 11 tentang Aktivitas Anak Perempuan di Rumah. Di buku tersebut dijelaskan bahwa bermain adalah sarana terbaik untuk memahami lingkungan sekitarnya dan sarana untuk mengekspresikan diri.  Membaca kalimat ini langsung teringat dengan Kakak Zahra yang sangat senang jalan-jalan mengelilingi komplek rumah 😂. Alhamdulillah...namun disis lain juga agak sedikit was-was, karena sampai saat ini Kakak Zahra belum tertarik bermain boneka. Di rumah banyak sekali boneka tangan, tapi dia lebih tertarik dengan mobil-mobilan dan pesawat. Apakah ini akan mencederai fitrah seksualitasnya? karena dibuku ini dijelaskan bahwa bermain boneka bagi anak perempuan dapat mengembangkan fitrahnya. 

Agak sedikit menyentil dihati saat membaca pernyataan bahwa pekerjaan wanita sesungguhnya adalah di dalam rumah, bukan di luar rumah. Menelan ludah berkali-kali, karena selama ini, saya masih aktif sebagai pekerja publik. Sempat terfikirkan untuk resign, namun hingga saat ini, belum bisa saya lakukan. Saya jadi teringat materi awal di kelas matrikulasi, bahwa sesunggunya, SETIAP IBU ADALAH PEKERJA,baik yang bekerja di wilayah domestik maupun di wilayah publik. Semua memiliki kekurangan dan kelebihan. Hidup adalah pilihan, dan setelah memilih, pasti ada konsekuensi yang harus kita terima. Dan saat ini, saya masih menjalankan peran keduanya. Alhamdulillah, Allah masih memberikan kemudahan dalam melaksanakn peran-peran tersebut. TIDAK ADA PERAN GANDA, YANG ADA ADALAH TOTALITAS, kalimat itu yang selalu teriang-iang di kepala saya. Saat saya berada di ranah publik, sebisa mungkin saya fokus dengan pekerjaan, namun tak lupa menanyakan kabar anak di rumah, mengecek keperluan yang dibutuhkan, dan juga menyapa suami. Saat saya berada di ranah domestik, sebisa mungkin tidak mengerjakan urusan kantor di rumah, jika pun ada masalah urgent, saya selalu minta izin suami terlebih dahulu. Semua peran jika dilakukan dengan bahagia, pasti akan menghiasi rumah dengan penuh cinta.


#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Senin, 19 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-12 "FAQ Anak Seputar Pendidikan Seks"

Pembukaan diskusi yang sangat berbeda dengan PG-PG sebelumnya di mana setiap anggota PG 10  menyapa audiens dengan pantun yang membuat aura kelas semakin enjoy ditambah mak momod yang memandu kelas semakin assyyeekk, hihihi. Waktu yang disediakan 1 jam terasa begitu cepat berlalu dengan tiga pertanyaan yang penyaji lontarkan:

Bunda, kenapa burungku berdiri?
Bunda, dada bunda kok besar, ayah enggak?
Bunda, kenapa bunda bisa hamil, ayah enggak?


Pertanyaan-pertanyaan ajaib yang tak terfikirkan oleh ku saat ini karena usia Kakak Zahra baru 2 tahun dan Dede Fayy 7 bulan. Jadi sampai saat ini kami masih merasa 'aman' 😅. Tapi jangan sampai keenakan di zona aman terus ya, kami  pun harus punya amunisi yang cukup hingga waktu itu tiba. Semangat membaca referensi 😄


Di akhir sesi, penyaji memberikan oleh-oleh berupa materi yang cukup unik karena media yang digunakan berupa http://anyflip.com/fppj/tpxo/

Terima kasih PG 10 atas sharing ilmunya. Semoga Allah senantiasa memberkahi segala aktivitas kita dalam proses pengasuhan.

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Minggu, 18 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-11 "Sekolah Ideal Untuk Anak Perempuan"

Saat membuka daftar isi buku merawat fitrah anak perempuan karya Dr. Khalid Ahmad Syantut, mata langsung tertarik dengan bab 9 🙈🙈🙈 yang membahas tentang memilih sekolah untuk anak perempuan.

Walaupun Kakak Zahra masih berusia 2 tahun,  namun kami sudah sangat antusias memilih sekolahannya nanti. 

Dalam buku ini dijelaskan,  bahwa sistem pendidikan yang ideal untuk anak perempuan yaitu:

Sekolah khusus perempuan yang tidak ikhtilat
Seperti yang kita ketahui,  bahwa ikhtilat adakah sesuatu yang dosa dan mengandung keburukan. Dalam ilmu psikologi pendidikan, pada fase  sebelum baligh,  anak anak akan memilih teman berdasarkan gender.

Sekolah yang membedakan antara kurikulum siswa dan siswi
Secara garis besar,  kurikulum yang dibuat saat ini berdasarkan takaran laki-laki akibatnya disadari atau tidak,  ada usaha untuk menghilangkan fitrah kewanitaan dalam diri anak perempuan. Kalau sudah seperti ini,  tugas ayah dan ibulah yang harus mempersiapkan kurikulum tersebut di rumah.

Lalu,  bagaimanakah kurikulum untuk anak-anak perempuan?
Materi materi dasar yang wajib dipelajari yaitu Husnu taba'ul yaitu penghormatan yang diberikan seorang istri untuk suaminya termasuk manajemen rumah tangga, cara agar ia menjadi tempat labuhan yang nyaman bagi suami, pendidikan etika. Selain itu, anak perempuan perlu dibekali  Ilmu parenting. Pertama tentang perawatan bayi. Kedua tentang pendidikan anak usia dini. Ketiga tentang pendidikan anak usia tamyiz dan keempat tentang pendidikan anak usia baligh.

Nah... untuk  Kurikulum di Rumah, Ayah Ibu bisa ajarkan:
  1. Melatih memperbaiki beberapa alat elektronik sederhana
  2. Melatih merawat dan menjaga bayi
  3. Mengajarkan keterampilan memasak, menjahit, membersihkan dan menata rumah
  4. Memberikan keteladanan menjadi ibu muslimah yang sholihah


#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Sabtu, 17 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-10 "Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual"

Grup tak seramai hari sebelumnya hingga jadwal diskusi sempat molor 15 menit dari waktu yang telah ditentukan. Bisa jadi peserta sedang sibuk dengan lomba 17 Agustusan di rt nya masing-masing 😂. Beberapa poin yang dapat saya catat dari penampilan PG 9 yaitu:
  1. Unik, adanya curah pendapat menggunakan google form dan pemberian sertifikat kepada 3 orang terpilih namun sayangnya tidak ada penjelasan indikator terhadap 3 orang terpilih tersebut.  
  2. Kekeliruan judul materi, tertulis Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Sosial, seharusnya Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual.  Baru disadari kekeliruan judul ini setelah diskusi selesai 🤭. 
  3. Pemenggalan untuk mengakhiri diskusi kurang smooth karena peserta sedang asyik asyiknya saling menanggapi atau share pengalaman pribadi 🙈. 
  4. Warna dalam slide materi didominasi oleh merah putih 👏👏👏, sangat sesuai dengan peringatan hari kemerdekaan RI.

Terimakasih PG9 yang sudah berbagi ilmunya hari ini.  Semoga kita dimampukan untuk menjaga amanah dariNya.  Aamiin

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Jumat, 16 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-9 "Penyimpangan Seksual"

Out of the box.  Itulah kalimat yang tepat diberikan untuk PG8. Materi disajikan dalam bentuk video yang sangat menarik,   sungguh, ini sangat berbeda dari penampilan PG PG sebelumnya.. Audiens tertarik dengan aplikasi yang digunakan dan meminta PG8 untuk berbagi Ilmu tentang aplikasi tersebut. Manurut saya,  penyampaian diskusi pun sangat menarik, penyaji memberikan pertanyaan pertanyaan tentang penyimpangan sosial dan membuat diskusi semakin hidup.  Di akhir sesi,  barulah penyaji memberikan seluruh materi secara gamblang. 
Wah.... pokoknya tadi seru beud diskusinya. Terima kasih PG8 atas sharing ilmunya,  Kalian luar biasa. Berani tampil beda dan unik. 

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Kamis, 15 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-8 "Kejahatan Seksual"


Masya Allah.... bahasan diskusi hari ini tak kalah serunya dengan hari kemarin. Kali ini membahas tentang kejahatan seksual.  Setelah materi dibagikan pagi hari,  peserta pun saling share pengalaman pribadi ataupun pengalaman keluarga/teman. Saya kira diskusi sudah dimulai, namun ternyata baru dimulai pukul 14.00, ini efek saking ramenya chat 😂. Perlu berulang kali PG7 mengingatkan untuk mengirimkan pertanyaan kepada petugas 😅.
Materi yang disajikan lengkap,  tampilannya menarik,  dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Dari materi dan diskusi hari ini,  saya baru mengerti apa bedanya pelecehan seksual dan kekerasan seksual 🤣. Sering dengar di program berita TV tapi baru ngeuh sekarang 🙈. Selain itu,  saya pun mendapat kosakata baru, yaitu sugar dady dan sugar baby 🤭.

Kejahatan seksual ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.  Kadang dilakukan oleh orang yang tak pernah kita duga sebelumnya. Bisa jadi oleh orang terdekat korban.  Menyimak share pengalaman yang telah terjadi, hati serasa semakin takut. Mampukah kami menjaga amanah dariMu?

Ya Allah... mampukan kami dalam menjaga dan mendidik amanahmu
Ya Allah...jangan pernah Engkau tinggalkan kami sedetikpun
Ya Allah... lindungilah kami dari segala macam marabahaya

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Rabu, 14 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-7 "Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas"

Ikut nimburung diskusi kali ini, membuat lisan tak mampu bergerak. Walalupun penyaji tidak berniat untuk menakut-nakuti, tapi sejujurnya saya menjadi takut dengan contoh kasus yang dipaparkan

Ditambah secuil kisah yang dialami oleh teman sekelas tentang keluarga atau temannya

ade ku pernah kecanduan games online. setelah ditelusuri  penyebabnya gak serta merta anak kecanduan. Semuanya di mulai dari kecil. Dulu ortuku cukup longgar soal nonton tv. Adeku nonton tv terus tayangan kartun, cnn, aman dan edukatif. Di sekolah cukup berprestasi, bhkan pengetahuan umumnya lebih dari tmn2nya. Krn hasil nonton itu. 
Tapi ternyata kebiasaan nonton tv ini membuat adeku penasaran dg program lainnya. Mulailah ke warnet, maen games diam2. Masih aman. Sampai kemudian adeku di masukin ke pesantren. Sekitar kelas 2 SMP baru ketahuan kalau dia sering kabur hanya untuk ngewarnet maen games. Sampai nginep berhari2. Sulit ditangani. Uang spp, ekskul juga dipake ngewarnet. Sepupu saya tiap minggu keliling garut nyari warnet tempat adeku maen. Katanya isi warnet itu bapak2 dan orang dewasa lainnya. Ya Allah ngeri kalau inget ini. 
Secara prestasi adeku gak jeblok banget. Nilai ujian b. Inggrisnya selalu terbaik bahkan. Tapi kemampuan sosial dan adaptasinya rendah banget. Dikehidupan nyata sering gak fokus, sulit ditekan. Pdhl udah stop ngegames online semenjak SMA kls 3. 
Sekarang sudah kuliah. Sejauh ini menurut saya, emosi ade kaya masih anak SMA. Kemampuan problem solving, managerialnya masih perlu dikejar supaya sesuai dg setatusnya sbg mahasiswa. 
Pembelajarannya : mencegah kecanduan utk melelahkan tapi mengobati yg kecanduan jauh lebib lelah secara emosi, pikiran, bahkan tenaga. 
Sesuatu yg simple kaya nonton tv tayangan edukasi aja, kl gak bijak dan penuh tanggung jawab bisa jadi pemicu rasa penasaran untuk coba tayangan lainnya.
Kasih gadget tuh emng bikin pinter tp pinter di kognitif doang, kemampuan bersosialisasi, mengelola emosi, dll itu butuh interaksi non gadget ternyata. 

Teman saya dulu, anak orang kaya, sampai mencuri speaker dan headset warnet, serta rela jadi tukang parkir demi dapat uang untuk main game.
Saat smp dia sering bolos dan berada di tempat game online. Ibunya sampai nangis2.
Tapi sepertinya ini didikan keluarga juga, karena ayahnya juga mengajarkan mengambil milik orang lain.
Contoh : saat menginap di tempat wisata, mereka ke pemancingan pagi2 sekali, lalu mengambil ikan dan memasukkannya ke dalam plastik tanpa ditimbang/membayar ke pengelolanya

Sekedar sharing bbrp mmgg lalu Dan sharing dg psikilog, ada kasus anak ustadz yg sgt tjaga lingkungan rumah Dan sekolahnya namun tyt mndapatkan info pornografi Dr tukang ojek langganan kelg nya 
Masya Allah.....tantangan masa kini sungguh luar biasa

Penyaji memaparkan materi dengan cara yang tak biasanya. Lebih banyak diakhiri dengan kalimat tanya yang membuat para pembaca makin berasa jleb...jleb...jleb.... Ya Allah....menjadi orangtua itu bukanlah sesuatu yang mudah.



Jadi teringat dengan

Sabda Rasulullah SAW


"Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian". 


Sempat terfikir, sterilisasi media digital aza gitu ya?
namun, perlu kita ingat kembali, kita tak selamanya bisa membersamai dan mengawasi anak.

Lalu orangtua harus gimana dong?
Orangtua bersikap bijak terhadap pemakaian media digital bagi anak

Bukan STERILISASI namun perkuat IMUNITAS

Ini masih menjadi PR bagi kami.

Ya Rabb....
Bimbinglah kami untuk bisa menghantarkan anak-anak kami menuju manusia yang berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara


#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Selasa, 13 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-6 "Pentingnya Aqil Baligh Secara Bersamaan"




Tak terasa, sudah sampai di PG 5, setengah perjalan lagi. Semangat...semangat...semangat... Siang tadi tidak bisa mengikuti diskusi secara live karena ternyata tugas kantor masih banyak. hihihi. Alhamdulillah sudah selesai mendaki ratusan chat dengan selamat. Sudah menjadi pola diskusi, materi dibagikan pagi hari dan siang hari terlaksananya diskusi. Tapi mereview dan melaporkan tantangan masih belum bisa berpola, wkwkwk.

Moderator memerankan tugasnya dengan baik. Penulisan jawaban yang menyatu dengan pertanyaan sangat memudahkan audiens. Dari 9 pertanyaan yang masuk, PG 5 mampu menjawabnya dengan lengkap meskipun dalam penyajiannya tidak berurutan nomornya. audiens pun saling melengkapi dalam menanggapi pertanyaan.

Terima kasih PG 5 yang telah berbagi ilmunya. Semoga Allah memampukan kita untuk mengantarkan anak-anak tersayang menuju aqil-baligh yang bersamaan waktunya. Aaminn

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Senin, 12 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-5 "Peran Ayah Dalam Pengasuhan Untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas"


Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, masih diberikan nikmat sehat olehNya untuk mengikuti diskusi yang super kece dari PG4. Materi dibagikan pagi hari sehingga memberikan waktu untuk kami mengunyahnya terlebih dahulu. Yang unik dari PG4 ini yaitu materi disajikan dalam 2 bentuk, satu bentuk 'teori' dan satu lagi dalam bentuk surat cinta yang bahasanya begitu lembut, hangat, penuh kasih, bagaikan keinginan dari seorang anak untuk ayahnya, tak menggurui. Pembagian tugas yang jelas antar anggota PG4. Moderator mengantarkan diskusi dengan baik sehingga suasana kelas tetap  berjalan sesuai topik. Memang luar biasa antusias mahasiswi bunda sayang kali ini, diskusi belum dimulai namun sudah saling curhat terkait topik diskusi. Jawaban yang disampaikan pun sangat lengkap, jelas, dan to the poin sehingga semakin menambah ilmu pengetahuan tentang pengasuhan. Big aplause untuk PG 4, kalian ruuaarrr bbiiasa.....👏👏👏. Terima kasih atas kerja kerasnya untuk presentasi hari ini.

Semoga Allah menjauhkan "mommy hater" dari keluarga lidicinta. Aamiin.

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Minggu, 11 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-4 "Merawat Fitrah Anak:

sudah menjaga kehalalan makanan
sudah memilih-milih teman
sudah sterilisasi internet
sudah berupaya untuk memelihara diri dan keluarga dari api neraka.
tapi kok mmaasiih.... aza anak suka melakukan hal hal yang tidak di inginkan
Misal, disuruh sholat susahnya minta ampun, giliran dilarang pacaran, eeeh... malah pacaran... 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀

Salah orangtua aaappaaa lagi???

Hmmhh...

Sepertinya orang tua lupa, bahwa Allah telah memberikan fitrah anak 2 jalan.  Apa itu?  Jalan dosa dan jalan taqwa (QS Asy-Syam:8).

Mengapa Allah melakukan itu?
Supaya anak bisa memilih dan mampu membedakan antara benar dan salah

"Tidak ada seorang bayipun dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (suci) . Maka orangtuanyalah yang menjadikan anak itu Yahudi,  Nasrani,  atau Majusi" (Al Hadist)

Jadi,  sesungguhnya pendidikan anak bagi orangtua muslim sangatlah sederhana.  Kuncinya hanya dalam memelihara fitrah anak.

Tiga hal yang perlu diajarkan pada anak yaitu
aku ridha pada Allah sebagai rabbku
aku ridha pada Islam sebagai agamaku
aku ridha pada Muhammad SAW sebagai nabi dan rasulku.

Semoga Allah memampukan kami untuk merawat Fitrah Kakak Zahra dan Dede Fayy.  Aamiin

Referensi
Santosa, Harry. Fitrah Based Education, Sebuah model Pendidikan Peradaban bagi
Generasi Peradaban menuju Peran Peradaban, version 3.0; Milennial Learning Center.
2017.

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Sabtu, 10 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-3 "Peran Orangtua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas"

Lupa dengan kalender akademik di tambah ini adalah hari Sabtu,  hari dimana kami menikmati kebersamaan, jadi aza kelewat diskusi secara live. Saya fikir tak ada presentasi grup,,, hhaamppiir... saja terlewat setoran. Alhamdulillah, Allah menggerakan mata untuk bangun pasca ngelonin bocah-bocah dan juga Allah menggerakkan tangan untuk membuka hp. Dan tttarraa.... 400 pesan belum terbaca,  wkwkwkw. 



Setelah scroll wa grup,  secara umum, diskusi sangat ramai. Peserta diluar grup yang presentasi SALING melengkapi jawaban sehingga semakin memperkaya pengetahuan. Materi yang dibagikan pagi  hari memberikan ruang waktu untuk bertanya serta pembagian petugas PG3 yang jelas. 



Dari hasil diskusi, saya jadi terinspirasi untuk surat menyurat dengan Kakak Zahra,  ya... walaupun hanya sebatas tulisan i love you,  gambar gambar,  dan sebagainya. Semoga kelak jadi pengalaman yang sangat dirindukan. 

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Jumat, 09 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-2 "Pendidikan Fitrah Seksualititas Sejak Dini"

Setelah mencoba membuat review materi hari pertama yang akhirnya di pake dalam kulwap, saya jadi ketagihan membuatnya lagi, hihihi. Dan ini dia review materi kedua yang telah saya buat


Diskusi yang sangat hot.  Dari 7 pertanyaan utama yang kemudian beranak pinak 😂 saat diskusi berlangsung. Saya salut sama emak-emak di grup bunsay ini,  amat sangat militan jempolnya 😆, baru ditinggal beberapa menit, eehh....udah banyak chat yang tertinggal. 

Materi yang disajikan simpel, mudah dipahami, dan dibagikan pagi hari, membuat saya cukup waktu untuk 'mengunyah' 😁. Disamping itu, pembagian tugas yang jelas serta waktu yang cukup, membuat presentasi makin terarah, mana pertanyaan dan mana jawabannya. Jawaban-jawaban yang disampaikan PG 2 pun sangat lengkap dan sistematis membuat saya makin 'tercerahkan'. Terima kasih PG 2 yang telah bekerja keras untuk mencerdaskan kami 👄

PR yang perlu Ayah dan Ibu persiapkan yaitu  ruang baru untuk kamar tidur Kakak Zahra dan Dede Fayy. Siap-siap bebenah rumah ini mah.....😂. Walaupun saat ini Kakak Zahra baru berusia 2 tahun dan Dede Fayy berusia 7 bulan, ibu harus belajar 'tega' berpisah tidurnya . 

Poin penting lainnya yaitu, kelak jika Kakak Zahra dan Dede Fayy telah dewasa dan meminta pendapat kami selaku orang tua, jangan lupa menggunakan kalimat "menurut pendapat ibu selaku perempuan bla..bla..bla.., coba konsultasi juga sama Ayah dari sudut pandang laki-lakinya"

Daaannnnn....yang paling utama yaitu HADIR 100%, baik jiwa maupun raga saat membersamai kalian. Simpan hp di persembunyian 😉

Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kami untuk selalu membersamai mu Kakak Zahra dan Dede Fayy 

We Love You 💗

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Kamis, 08 Agustus 2019

Fitrah Seksualitas Hari Ke-1 "Pemahaman Perbedaan Gender"

Kali ini tantangannya sangat berbeda dengan level-level sebelumnya. Kami dibagi menjadi kelompok kecil dan mendapatkan tugas untuk membuat materi yang telah ditentukan kemudian mempresentasikannya menggunakan berbagai media terpilih di grup bunsay sesuai jadwal. 1 kelompok 1 hari dengan waktu yang telah disesuaikan. 

Nah.....Qadarullah, saya kebagian kelompok 1. Berikut resume materi yang dapat saya tangkap berdasarkan hasil diskusi.

Bahwa sex dengan gender itu berbeda. Sex itu laki-laki dan perempuan, sedangkan gender itu  feminitas dan maskulinitas. Dalam pandangan Islam, gender itu memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah baik laki-laki dan perempuan sama sama memiliki kewajiban untuk beribadah dan memperoleh pahala sedangkan perbedaannya yaitu dalam hal kodrat dan ketetapan syariat. Keadilan gender akan tercipta jika dan hanya jika laki-laki dan perempuan SALING melengkapi dan bersinergi BUKAN berkompetisi siapa yang lebih hebat. Fitrahnya laki-laki adalah sebagai pemimpin dan penjaga keluarga. Dia juga memiliki cara berfikir logis agar ia mudah berinteraksi dengan dunia luar karena tugas laki-laki cenderung membutuhkan kesadaran dan rasio sebelum bergerak atau merespon. Fitrah laki-laki maupun perempuan HARUS dijaga agar tidak terjadi penyimpangan. Bagaimana caranya? Caranya yaitu dengan menghadirkan 100% sosok Ayah dan Ibu sesuai dengan tahap perkembangannya.

Berikut Q & A yang terjadi saat diskusi

Pertanyaan
Jawaban
mak Lia Yulianingsih.

Bagaimana jika sejak kecil sudah mulai terlihat penyimpangan (usia 3-5 tahun) ? Bagaimana cara penangganannya?

Misal: anak laki2 yg seperti perempuan (terlihat lebih feminim)
Pramitha Sari
Sebenarnya lebih mudah mengidentifikasi anak itu mengalami penyimpangan atau tidak dg dijelaskan bagaimana perilaku yg dimaksudnya. Seperti perempuan itu bagian mananya? Suka berhijab atau perasaanya lembut? Menurut kami akan beda penanganannya.
Karena seorang laki-laki pun harus punya jiwa feminin, meskipun jangan berlebihan. Di seminar ust Harry menyatakan komoosisinya 70% maskulin, 30% feminin utk laki2.

Dina Permata
Nggak bisa kita diagnosa "oh ini ada penyimpangan". Kita telaah dulu, gimana pengasuhannya. Siapa yg lebih dominan, ayah atau ibu. Gimana lingkungan anak. Dll dll
Mak Riga

Kadang ada juga laki-laki yang perasa, perempuan yang nggak berperasaan. gmn dong?
Dina Permata
Sebenernya bukan nggak berperasaan atau malah terlaku logis sih. Kita memang fitrahnya udah diciptain sesuai porsinya. Yg buat anak jadi lebih melow atau lebih logis disebabkan gimana pengasuhannya.
Ibu itu mentransfer empati dan eprasaan, kalau anak terlalu dominan dari ibu jadi transferan ibu lebih dominan. Ayah mentransfer jiwa kepemimpinan dan kebijaksanaan, kalau anak terlalu dominan dari bapak y transferan bapak jadi lebih banyak. Mesti seimbang gitu
Mak Fatimah

a.   Apakah permainan anak mengenal gender, misalnya anak perempuan dilarang main mobilan dan sebaliknya? Kapan sebaiknya anak main dan terpapar stimulasi yg mengasah sisi feminim/maskulitasnya?

b.     Jika sekolah/playgroup/taman bermain dipisahkan antara murid laki/pr apakah menurut kelompok melukai hak gender, dalam artian seharusnya anak belajar tentang adanya gender di luar mereka memahami peran masing2 dlm lingkup sosial kelak diharapkan paham batasannya kl sdh baligh?
Mira
2a. Permainan anak tidak mengenal gender. Anak belajar gender dari keteladanan lingkungan termasuk ayah ibu. Untuk mengasah maskulinitas dan feminitas, anak harus terpapar kegiatan bersama ayah dan ibu disesuaikan tahap usianya.

Suprihatin
2a. menurut dr. khalid ahmad syantut, justru kalau dicampur memancing dewasa lebih dini, apalagi kalau ada hutang pengasuhan. sperti fenomena skrg, SD ud pacaran, begitu

Mira
2b. Peran gender itu memang penting. Tapi tidak mutlak harus a atau b sejak dini. Karena sebetulnya kebutuhan belajar anak mencakup banyak hal, termasuk sosialisasi, adaptasi, individualisme, dll. Sehingga pemisahan laki2 dan perempuan sejak dini sepertinya akan membatasi ruang belajar anak.

Dina Permata
2b. Aanak belajar gender di luarnya dia kan bisa liat dari orang di rumahnya. Anak laki, bisa ke ibunya. Anak perempuan ya ke bapaknya.  Sebaik"nya pendidikan adalah rumahnya😬

Ajeng
Ada yg seru nih dr artikel. Jadi ada penelitian eksperimental. Membandingkan antara : Anak laki2 dan perempuan diberi fasilitas yg sama tapi pendampingnya berbeda. Kelompok 1 ditemani ayah, kelompok 2 ditemani ibu. Menurut penelitian itu anak belajar gender justru dr respon ortunya bukan dr mainannya. Misalkan respon ayah yg tegas : simpan mainanya. Dan respon ibu yg lebih kooperatif, mau disimpen dulu bukunya?
Sari

Bagaimana jika kakak n adek berbeda gender di umur under 3 tahun saat bermain bersama kadang yg cowok suka mainin mainan adeknya. Trus qta larang atw gimana utk mengenalkan gender pd usia dini?
Mira

Sebetulnya kita tidak tau imajinasi anak thd sebuah permainan seperti apa. Alangkah lebih bijak kita beri ruang ekspresi terlebih dahulu. Supaya tau apa imajinasinya, jika dirasa belebihan baru diarahkan. Misalnya pegang boneka. Anak penasaran dg apanya dari boneka? Bisa jadi boneka dijadikan alat mengenal anggota tubuh, nama hewan. Dll. Masak2an bisa diarahkan mengenal nama2 benda dan sayuran, dll.
Kadang anak perempuan main mobil eh mobilnya dijadikan tlp.
Suprihatin

gimana contoh pengasuhan yang bisa seimbang kalau misalkan LDM, dan ibupun sering peri keluar kota?
Mira
Maaf mak ini tema kelompok 2

Ajeng
Dicari figur ayah ibu agar pengasuhan seimbang. Misal paman, kakek atau guru, dll.  Sama pengasuh juga menghadirkan imaji positif tentang orangtuanya. Imaji ini harus lekat dengan perannya. Misal ayah hebat lho kerja dg semangat dan penuh tanggung jawab, dll.

Pramita Sari
Kalau kami menyiasati dengan tetap menghadirkan sosok ayah di Video call maupun voice call. Menceritakan aktivitas ayah sedang apa di sana. Dan juga mencontohkan meminta izin ayah jika hendak pergi maupun mengambil keputusan. "Kita tanya ayah dulu ya nak"

#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP

Senin, 05 Agustus 2019

Uji Nyali

Ini adalah cerita nyata berdasarkan kejadian tanggal 8-11 Juli 2019, saat ibu mendapatkan tugas untuk ke Kuningan. Awalnya galau,  mau ikut atau enggak, tapi setelah difikir-fikir, minta saran suami dan teman-teman kerja, akhirnya memberanikan diri untuk berangkat bersama 2 balita. Kegiatan ini sebenarnya sekaligus acara perpisahan dengan Ibu Masitoh (Kasubdit Kurikulum) yang purna tugas per 1 Juli 2019.

Perjalanan kali ini benar benar menantang bagi ibu. Bagaimana tidak, Jakarta (Direktorat PPK) menuju Kuningan (Grage Sangkan) menempuh jarak 256 km membawa 2 balita yang berusia 23 bulan dan 6 bulan tanpa Ayah itu berasa begitu ewow... ewow .....Walaupun di bus banyak yang bisa bantu namun rasanya tetap saja berbeda. 

PERSIAPAN
Sejak semalam,  ibu telah menyiapkan barang barang yang akan di bawa seperti baju, pampers,  makanan,  minuman,  dan printilan lainnya untuk menunjang kelancaran perjalanan. Bawa 1 bocah aza bawaan udah banyak, apalagi 2 bocah sekaligus?  🤣

Semalaman ibu tak bisa tidur nyenyak karena takut kesiangan. Jam 6 harus sudah berangkat dari rumah menuju kantor yang jaraknya 15.6 km. Kenapa jam 6? Karena bus akan berangkat jam 8.00.
Belum mandiin anak-anak,  belum sarapan,  belum mikirin macetnya di jalan, belum ini,  belum itu.. ah.... pokoknya berasa ribet mikirinnya 🤣🤣. Biasanya ada yang bantu packing, kali ini ibu lakukan itu semua 😂.

BERANGKAT
Pagi pun tiba,  dan benar saja,  selalu ada yang lupa padahal semalam sudah disiapkan dengan baik.  Alhamdulillahnya ada mamah idho yang mau bantu. Taksi sudah dipesan untuk berangkat jam 06.00, namun sampe pukul 06.15, belum juga datang,  makin deg degan lah ibu,,, khawatir di tinggal sama bus 😅. Setelah telpon ke call center blue bird,  ternyata pesanan ibu sedang dalam perjalanan dan tak lama kemudian supir blue bird menelepon ibu.  Dia bilang nyasar dan nyari jalan. Jalannya ketemu,  eh...ternyata ga bisa di lewati karena sedang di cor. Hadeuh.....makin paniklah ibu.

Singkat cerita,  dengan segala tantangan yang ada,  kami berhasil tiba di kantor sebelum pukul 07.30. Jalanan masih lancar karena ternyata anak sekolah masih libur


Ini adalah foto di teras lobi gedung B komplek kemendikbud, jalan RS.  Fatmawati,  Cipete. Mamah idho membersamai hingga disini.


Ini adalah tempat duduk kami. Sengaja ibu memilih kursi yang paling depan, supaya Kakak Zahra bisa melihat kendaraan dengan leluasa. Tak lupa ibu menggunakan apron 360 derajat supaya tetap bisa menyusui Dede Fayy dengan leluasa.


Ini adalah secuil aktivitas kami di bus. Alhamdulillah, banyak yang mau bantu momong Kakak Zahra ataupun Dede Fayy.

Waktu tempuh perjalanan ternyata kurang lebih 7 jam. Awalnya, rencana ibu adalah sesampainya di Grage Sangkan, langsung pesan grab car menuju rumah nenek.  Namun ternyata oh ternyata,  Dede Fayy tidur,  Kakak Zahra BAB,  ibu juga sakit punggung, sehingga ibu menelepon, minta tolong nenek datang ke hotel untuk membersamai kami.

Ini adalah teteh icha. Foto ini diambil sesaat setelah turun dari bus dengan Kakak Zahra membawa beban berat di pampersnya, wkwkwk


Setelah bebersih dan mandi,, tara.... Inilah Kakak Zahra bersama teteh icha...


KEGIATAN DI KUNINGAN
2 agenda besar kami di Kuningan yaitu 

kerja
Diskusi Kelompok Terpumpun Peningkatan Mutu Penilaian Pendidikan Khusus

silaturahim
Ke rumah Ibu Masitoh (Kasubdit Kurikulum) dan rumah Nenek (kalau ini aktivitas khusus kami, 😀)

Dari 2 agenda besar ini lalu muncullah inisiatif dari teman-teman untuk mengunjungi objek wisata Cibulan dan hunting batik trusmi di Cirebon. Tapi,,,eh,,,tapi,,,,Ibu, Nenek, Kakak Zahra, Dede Fayy, dan Teteh Icha tidak ikut ke Cirebon. Kenapa? karena fisik terlalu lelah, kami perlu persiapan untuk perjalanan esok harinya 

Melalui 3 malam di Kuningan, cukup menyita tenaga dan konsentrasi. Biasanya pada saat jam kerja bisa fokus dengan kerjaan,  kali ini campur aduk dengan kebutuhan Dede Fayy dan Kakak Zahra. Belum nangisnya,  belum nyuci bajunya,  belum makannya, dan lain sebagainya. Tapi di sisi lain,  ibu juga merasa bahagia bisa sekalian jalan-jalan bersama keluarga.


Aktivitas kami di sore hari yakni menikmati keindahan alam yang berada tepat di belakang hotel.

Selain itu kami pun berkunjung ke objek wisata cibulan.


Ketika yang lain heboh dengan ikan terapi,  Kakak Zahra lebih tertarik dengan kereta api


Setelah dari objek wisata cibulan, kami pun berlanjut ke rumah Ibu Siti Masitoh yang beralamat di Jalan Cut Nyak Dien (belakang UNIKU, Cijoho). Karena Kakak Zahra sudah cape, akhirnya dia terlelap di bus dengan posisi duduk. Masya allah...


Hingga tiba di rumah Bu masitoh pun, masih terlelap

Kakak Zahra bangun, giliran Dede Fayy yang tidur. Karena saking ngantuk kali ya,, Dede Fayy tetap pulas walaupun berada  di tempat emak-emak berkaraoke ria.


PULANG
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, akhirnya ibu melambaikan bendera putih. Ibu meminta bantuan nenek untuk membersamai perjalanan di bus menuju Depok. Kebetulan, Teteh Icha juga sedang libur sekolah, jadi bagaikan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Ibu merasa terbantu, Nenek dan Teteh Icha bisa liburan, hihi.


Alhamdulillah,,,,alhamdulillah,,,alhamdulillah....begitu banyak nikmat rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami.
Ya Allah...berkahilah segala aktivitas kami. Aamiin

Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...