Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Sabtu, 08 September 2018

Komunikasi Produktif Hari ke-3


Kaidah: I’m Responsible For My Communication Result

Sudah 2 bulan lebih kencleng sedekah berada di member. Tiba saatnya untuk di kumpulkan dan disalurkan kepada lembaga amil zakat. Saya koordinasi dengan suami untuk saling mengingatkan member kencleng supaya mengumpulkan kencleng tersebut di koordinator wilayah. Alhamdulillah saat ini sudah ada kurang lebih 60 member, saya bertugas di wilayah Cipete sedangkan suami bertugas di wilayah Senayan. Kami berinisiatif menjadi koordinator setelah berkunjung ke Daarut Tau**id Bandung pada tahun 2017. Di sana, kami berkesempatan untuk mendengar langsung tausiyah dari Aa G*m. Memang Allah-lah sang pemilik hati, Dia-lah yang Maha Membolak balikkan hati hamba-Nya., Dia-lah yang menggerakan hati hamba-Nya.

Selain melakukan pemberitahuan kepada member, saya juga berkomunikasi dengan petugas DT supaya membawa kencleng kosong. Isi pesannya seperti ini:

L
:
Lia
P
:
Petugas




P
Assalamu’alaikum ibu lia
Hari ini bisa dianter kenclengnya bu?
L
Waalaikumusalam
Bisa ke cipete jam berapa?
P
In syaa Allah jam 10 bu
Kencleng baru nya 60 ya bu?
L
Boleh lebih dikit ga?
P
Boleh bu, berapa ya?
L
20
P
Maa syaa Allah siap bu

Setelah petugas tiba di kantor, saya menyapanya, mempersilakan untuk duduk serta memberinya air minum. Tak lama kemudian, saya menyerahkan kencleng yang sudah terisi dan meminta kencleng yang kosong.

L

Mas, ini kencleng yang udah di isi
Minta tolong dihitung sekarang ya mas, karena saya belum sempat.
P

Oh,,, iya, baik bu
L

Ada yang diperlukan selain kertas?
P

Plastik bu, untuk uang receh
L

Ok
Kalau pulpen ada kan?
P

Iya bu, ada

Saya pergi meninggalkan petugas untuk mencari plastik. Setelah mendapatkan apa yang dicari, saya kembali ke meja rapat.

L

Mas, ini plastiknya. Maaf ya, ga ada yang kecil, adanya yang gede.
P

Oia bu, gapapa
L

Ada lagi kah yang diperlukan?
P

Alhamdulillah sudah cukup bu
L

Kalau begitu boleh saya tinggal untuk melanjutkan pekerjaan saya?
P

Oia bu, silakan. Biar kami hitung uanganya dulu
L

Baik,
Eh, ini ko kenclengnya kaya dikit ya? ini jumlahnya berapa ya? (sambil nunjuk karung yang berisi kencleng)
P

Ini isinya 20 bu
L

Hah?
20? dengan ekspresi kaget
P

Bukannya ibu minta 20 ya?
L

Hmmm….saya kira bawa 80, karena pas awal saya bilang mau 60, lalu tanya lagi boleh nambah dikit ga? Kata mas nya boleh, ya udah saya minta 20 lagi.
P

Oh, gitu ya bu.
mohon maaf ya bu
L

Ya udah gapapa, besok kirim lagi aza 60 tapi ke Senayan ya, nanti suami saya yang terima.
P

Baik bu, Insya Allah

Mendengar jumlah kencleng yang dibawa tidak sesuai dengan harapan, sebenarnya c agak merasa gimana gitu… tapi saya segera beristigfar, mencoba mengingat salah satu materi komunikasi produktif yaitu tentang kaidah I’m Responsible For My Communication Result. Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator (pemberi pesan), jika komunikan (penerima pesan) tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya. Perhatikan senantiasa responnya dari waktu ke waktu agar dapat segera mengubah strategi dan cara komunikasi bilamana diperlukan. Keterlambatan memahami respon dapat berakibat timbulnya rasa jengkel pada salah satu pihak atau bahkan keduanya.

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsay
#institutibuprofesional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...