Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Rabu, 19 September 2018

Komunikasi Produktif Hari ke-14


Pagi ini terasa begitu indah dan santai sekali,,,kenapa? Karena suami ngajak sarapan diluar sehingga aktivitas pagi di dapur bisa dialihkan ke yang lain,,,eeaaa…
Berangkat ke kantor pun tidak tergesa-gesa karena suami tidak finger print, qadarullah, hari Rabu sampai dengan Jumat ada kegiatan di Bekasi. Kali ini, obrolan kami saat di motor yaitu tentang Zahra, bagaimana keinginan kami membentuk seorang Zahra agar dapat survive di era global.

S
:
Beb, kayanya nanti kita harus punya orang yang bisa antar jemput Zahra ke sekolah ya…
Yang perempuan tapinya…
I
:
Iya c beb,,, mendingan sekolahnya yang deket aza, ga usah yang jauh-jauh, kasian juga fisiknya, kalau jauh ntar cepet cape
S
:
Iya beb,,, nanti kita survey-survey aza dulu…
I
:
Ini kan zaman global ya beb, aku c pengen nya Zahra itu pinter B. Inggris nya, jangan kaya ibu bapaknya yang masih tiarap sama bahasa Inggris, wkwkwk…
Agama juga harus jadi pondasi yang kuat biar ga terombang-ambing…
Terus sama jago musik, biar punya keterampilan
Hihihi…
S
:
Lah,,,, itu kan sama kaya tulisan yang udah aku buat di blog…
Aku udah memikirkan itu jauh sebelum Zahra lahir…
Hadeuh,,, sampean ini gimana…
Aku udah jauh berfikir kedepan, sampean baru kepikir sekarang
Tapi gapapa, kalau dua-duanya mikir kedepan, ntar ga ada yang mikir buat saat ini, hahaha
biar tugas sampean aza yang mikir saat ini
I
:
Ho….gitu ya beb….
Aku baru menyadari….
Maaf ya beb…
S
:
Aku punya cerita juga beb, Cuma aku lupa entah zaman SMP atau SMA…
sebut saja Nisa dan Abduh. Abduh ga suka ngerjain tugas sekolah, pernah tinggal kelas, dan naakkkaaalllll banget, sampe-sampe pihak sekolah memutuskan jika Abduh tidak mengerjakan tugas terakhir ini, dia akan dikeluarkan. Mendengar kalimat itu, Nisa langsung berinisiatif mengganti nama di tugas akhirnya dengan nama Abduh, padahal selama ini, Nisa dan Abduh hanya sebatas kenal saja, tidak terlalu akrab, namun karena Nisa memiliki jiwa sosial yang tinggi, dia rela untuk dimarahi gurunya.
Singkat cerita, setelah beberapa puluh tahun, Allah mempertemukan Nisa dengan Abduh di suatu tempat. Dan betapa kagetnya Nisa, ternyata sekarang Abduh telah menjadi seorang intel  polisi. Abduh menyampaikan ucapan terima kasih kepada Nisa, karena dialah yang membuatnya sadar, saat Nisa mengganti namanya menjadi Abduh di tugas terakhir, saat itulah titik balik Abduh. Dia merasa masih ada orang yang peduli dengannya. Bahkan dia bilang ke Nisa kalau ada apa-apa hubungi Abduh, dan Abduh pun bilang ke semua teman-teman intelnya, jika ada yg mengganggu Nisa, langsung kabari Abduh. Begitulah beb, pintar saja tidak cukup makanya harus cerdas, termasuk rasa peduli, Zahra harus kita ajarin begitu.
I
:
Aku kok jadi terharu ya beb,,,
Padahal kan itu sepele ya, hanya mengganti nama saja, tapi efeknya begitu luar biasa, bisa merubah kehidupan seseorang. Jadi intel polisi itu kan ketat ya beb, harus rajin, disiplin, dan sebagainya..
S
:
Iya beb, makanya, aku pengen nanti Zahra juga bisa punya sosial yang tinggi,,,,
I
:
Aamiin….semoga Allah memberikan kesempatan itu…

Dari obrolan tersebut, poin yang bisa saya ambil yaitu lakukanlah segala kebaikan sekecil apapun, karena kita tidak tahu kebaikan mana yang mengantarkan kita ke surga

#hari14
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsay
#institutibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...