Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Senin, 21 November 2016

Istriku, Yuk Kita Bersiap Dipanggil Ayah dan Ibu

Alhamdulillah, kata yang kuucapkan di hari Rabu waktu subuh, saat melihat hasil testpack yang kita beli malam hari menunjukkan garis dua “positif”. Tangisan haru mengiringi pelukan mesra kita, aku tak kuasa, linangan air mata bahagia benar-benar terjadi. Bagiku inilah keajaiban, ini anugerah terbesar dari Allah untuk kita, istriku. Waktu itu antara percaya dan tak percaya, suasana yang banar-benar haru, seakan kita benar-benar berada di surga.

“Aku masih belum percaya beb, beneran nggak ya?” katamu yang seolah belum percaya hasilnya
“Kalau aku percaya saja, toh buat apa kita beli alatnya itu” jawabku dengan keyakinan “Atau nanti kita beli lagi alatnya, gimana?” sahutku
“iya beb, nanti beli lagi ya” katamu
“Terus, Sabtu kita priksa beb, ke dokter” kataku langsung, yang  ingin benar-benar meyakinkanmu
“dimana beb?” katamu
“Di depok aja, kan kita mau tinggal disana, biar sekalian dan dekat” sahutku
“ok lah, ke depok aja” jawabmu

Pagi hari di kantor, aku browsing-browsing internet, mencari dokter kandungan, rumah sakit terdekat dengan rumah, sampai tanya teman terkait pemeriksaan kandungan. Aku merasa benar-benar bahagia saat itu sayang, aku bahagia. Aku ingin memeberikan yang terbaik buat kamu dan buah hati kita kelak. Dan seperti semua orang bilang, aku pun ingin menjadi Ayah yang SIAGA “Siap Antar Jaga”. Ya aku ingin menyiapkan diriku menjadi ayah buat bayi kita, ingin mengantarmu mendapatkan pelayanan terbaik, dan pasti ingin menjaga kandungan di dalam rahimmu.

Hari Sabtu pun tiba, kita bersiap pergi ke RSIA Asyifa Medical Center Depok. Iya, kita pilih disana dengan pertimbangan dekat dari rumah kita, Rumah Sakit Islami, dokter perempuan dan lain sebagainya. Apakah kamu tahu istriku, saat sampai disana, mulai pendaftaran dan menunggu dipanggil, hatiku benar-benar bergetar. Aku tak tahu kenapa, seolah hatiku berdegup kencang, persis seperti saat aku mengungkapkan ingin menikahimu dulu, iya itu yang kualami istriku. Hingga panggilan namamu oleh asisten dokter, dan kita masuk ke dalam, hatiku masih bergetar. Lafadz taawud dan basmalah tak henti-hentinya keluar dari mulutku, berharap kamu benar-benar positif hamil.
“Gimana dok, positif?” tanyaku ke dokter, tak sabar ingin tahu saat ia memeriksamu dengan USG
“iya pak, ini pak coba dilihat ada di bagian sini” kata dokter menunjukkan gumpalan daging yang terdeteksi USG, yang membuatku benar-benar bersyukur atas nikmat Allah
“kuat nggak dok kandungannya?” tanyaku lagi
“nanti satu bulan lagi balik kesini agar bisa tahu lebih lanjut, dan lebih besar” jawab dokter
“oww iya dok, sudah berapa minggu usianya?” tanyaku yang ingin tahu
“kalau dilihat disini 4 minggu pak” jawab dokter sambil mengukur atau apalah yang dilakukan di alat tersebut
Setelah mendengarkan penjelasan dokter, kitapun keluar dengan penuh kebahagiaan dan penuh harapan agar kelak buah hati kita bisa terlahir ke dunia ini dengan selamat. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman)

Istriku, marilah kita bersiap menjadi Ayah dan Ibu. Saling menjaga diri, seperti yang aku bilang kemarin waktu belanja, “aku ingin kalau kamu capek bilang ya beb, jangan dipaksa, karena sekarang kamu harus memikirkan dua orang, dirimu dan anak kita, aku akan menjagamu dari luar, dan kamu menjaga dari dalam”.

Istriku, kerinduan akan tangisan bayi akan segera terpenuhi. Kehadiran sang buah hati akan segera menghiasi hari-hari kita. Mari kita sama-sama menjaga dan merawat sejak segumpal daging yang ada di rahimmu ada, mari kita selalu penuhi dia dengan ayat-ayat Cinta Allah Azza Wajalla, dan tak lupa selalu berikan yang terbaik untuknya. Bismillah atas ridho Allah, bersiaplah istriku, panggilan ayah dan ibu akan menggema setiap sudut rumah kita, amiinnn.

“Ya Allah, terima kasih Engkau anugerahkan kehamilan istriku ini. Segala puji milik-Mu Ya Allah, Engkau telah menjawab doa-doa kami. Terima kasih Engkau telah percaya kami untuk menerima amanah ini, insyaAllah kami akan berusaha menjaga baik-baik amanah ini, bantulah kami Ya Allah, bimbinglah kami, ridhoilah kami, agar kami kelak bisa menjadi Ayah dan Ibu yang senantiasa mendekatkan buah hati kami kepada-Mu”.


Jakarta, 21 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...