Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Kamis, 14 November 2019

Jemput Rezeki

Saat malam hari di rumah mamah idho, terjadilah percakapan antara Mas Idho dan Kakak Zahra 

👦🏻 Kak, ibu kemana?
👧🏻 kerja
👦🏻 ayah kemana?
👧🏻 kerja 
👦🏻 kerja apa?
👧🏻 jemput rezeki
👦🏻??###!!! (bingung kenapa bisa jawab begitu) 🤣

Alhamdulillah...konsep tentang rezeki sudah mulai terinternalisasi oleh Kakak Zahra di usia 2 tahun 3 bulan. Sebenarnya bukan kerja yang kami tekankan, melainkan ibadah menjemput rezekinyalah yang menjadi fokus utama kami. 

Ini salah satu buah dari tantangan level 8 bunda sayang IIP. Sebelum berangkat meninggalkan rumah, kami selalu membiasa pamit dan berpesan kepada Kakak Zahra dan Dede Fayy secara khusus meskipun pesan yang disampaikan sama dan jarak diantara mereka dekat. 

Ibu memeluk/mendekap/menggendong Kakak Zahra sambil mendekatkan wajah ibu ke telinga mereka supaya mereka merasa ini adalah pesan spesial.

"Kakak Zahra...Ayah dan Ibu berangkat jemput rezeki dulu ya, Kakak Zahra yang anteng  sama dede di rumah, mainnya bareng-bareng, emamnya dihabiskan, camilannya dimakan, susunya diminum, dan....istirahat yang cukup ya, insya Allah kita ketemu lagi"

Ibu mencium pipi kanan, pipi kiri, dan kening Kakak Zahra

Kakak Zahra salim (kadang mau dengan kesadaran sendiri, kadang enggak mau salim, kadang ibu paksa salim juga 🤣)

Ibu memeluk Kakak Zahra 
Kakak Zahra kadang membalas pelukan ibu, kadang hanya diam, kadang malah menyengajakan lari supaya dikejar 😆

Setelah ibu, lalu bagian ayah melakukan hal yang sama namun pesan yang disampaikan dipersingkat 🤭

Sebenarnya saat pesan itu disampaikan, respon Kakak Zahra kadang terlihat tampak cuek atau bahkan seolah olah tidak mendengarkan, dia fokus melihat yang lain

Masya Allah Tabarakallahu,,, 
Allah Yang Maha Memahamkan...

Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah...

Rabbihabli minasholihin

Mampukan kami ya Rabb dalam menjaga amanahMu..

Selasa, 12 November 2019

Fitrah Peran Ayah

1. Penanggung Jawab Pendidikan
2. Man of Vission and Mission
3. Sang Ego dan Individualitas
4. Pembangun Sistem Berpikir
5. Suplier Maskulinitas
6. Penegak Profesionalisme
7. Konsultan Pendidikan
8. The Person of Tega

Ayah, riset menunjukkan bahwa sepanjang sejarah peradaban di muka bumi ini, peranmu (fatherhood) dalam pendidikan sangatlah dominan. Ajak aku bermain, ceritakan padaku kisah-kisah menggugah, kisah kepahlawanan maupun narasi besar peran keluarga dalam peradaban.  Didiklah aku Ayah.. dan ku berdoa, nafkahmu akan lancar tanpa harus mengabaikan aku.

Ayah, engkaulah Nakhoda bahtera ini. Tetapkanlah tujuanmu-Visi dan Misi yang kau canangkan pada keluarga ini. Beritahukan pada kami dan tuntunlah kami dengan baik untuk mencapai  tujuan. 

'To see beyond the eyes can see' itulah dirimu Ayah. Jika kau rancang pekerjaanmu dengan baik, maka rancanglah pula masa depanku, anakmu.. 

Jika engkau kembali kepada-Nya lebih dulu, akulah andalanmu untuk mendoakan kebaikanmu. Tapi hanya jika aku jadi anak sholeh.

Ajarkan kami untuk berani berkata 'Tidak' pada apa-apa yang tidak baik bagi kami.

Perlakukan kami pula dengan spesial, karena caramu mendidikku adalah wujud ketaatanmu pada-Nya

Begitu pentingnya dirimu, hingga 14 Ayat dalam Alquran menyebutkan tentang peranmu dalam mendidik anak, oh Ayah tersayang.

Suplai aku dengan maskulinitasmu ayah
Aku HARUS dekat denganmu di Usia  7-10 (laki-laki) Kuatkan aku dengan fitrah kelelakianku karena aku ingin menjadi Pria Sejati

Usia 10-14 (perempuam)
Dekat denganmu di usia ini akan menumbuhkan kemampuan asertifku, daya analisa. Aku pun akan menjadi pemberani, pandai menjadi diri dan teguh
menjaga prinsip

Ayah, engkaulah konsultan pendidikan terbaik bagi kami.
Lakukan pula langkah berikut ini 'tuk tetap jadi yang terbaik.
  • Bangun komunikasi dengan Ibu
  • Baca teliti raport sekolahku, dan analisa kekuatan serta kelemahanku
  • Aku senang kalau engkau sering memanfaatkan medsos untuk update informasi tentang pendidikan anak
  • Aku bahagia engkau sering memiliki quality time dengan kami, keluargamu. Apalagi engkau sangat memedulikan cita-cita kami.
  • Apakah Ayah ingin aku menjadi sesuatu yang Ayah harapkan? seperti menjalani profesi tertentu? Tolong, sampaikan kepadaku, jelaskan mengapa.. sehingga aku paham dan akan nyaman ketika menjalaninya kelak 😊. love you Ayaahh.. 😘

Tegalah padaku Ayah..

Untuk menolak keinginan manjaku, yang berdampak tidak baik di masa depan.

Jangan izinkan aku bermain dengan teman-teman yang tidak baik.

Jangan biarkan aku berkumpul, di lingkungan yang tak kondusif.

Aku tahu engkau bisa  bersikap tegas padaku, karena jalan pikiranmu sangatlah logis.

Engkau tahu mana yang baik dan buruk untukku.

Aku memang akan sangat berisik dan menyebalkan ketika menuntut sesuatu. Namun, tegalah, tegaslah, juga tanamkan peraturan padaku.

Jangan serahkan 'KETEGAAN' itu pada Ibuku, karena itu bisa membuatku membencinya seperti penyakit 'Mommy Heater' karena para Ayah menyerahkan semuanya pada Ibu. Biarlah Ibu kembali ke fitrah kelembutan dan tempat berteduh ketika engkau tega padaku.

PRESENTASI PEER GROUP 4 | BUNDA SAYANG BATCH #4 | INSTITUT IBU PROFESIONAL

Selamat Hari Ayah...
Bersamai kami untuk tumbuh dan berkembang

We Love You Ayah


Aliran Rasa Mengikuti Kelas Bunda Sayang IIP Batch 4

Subhanallahu walhamdulillah walailahaillahu wallahu akbar

Bahagia, sedih, bersyukur terasa campur aduk...

Bersyukur bisa bertemu dengan...
emak-emak yang mau belajar, 
emak-emak yang kreatif, 
emak-emak yang mau berbagi ilmu, 
emak-emak yang mau memperbaiki diri,
emak-emak yang hebat,
emak-emak yang luar biasa...

Bahagia bisa melalui 12  tantangan dengan selamat, meskipun pada prosesnya...
kadang tertatih untuk menulis,
kadang males buat baca chat di grup kelas yang telah tertinggal jauh
kadang mandeg sama ide, 'mau ngapain lagi ya',
kadang setor tantangan di jam jam akhir 😂 (ini yang bikin tidur ga nyenyak kalau belum setor 🙈)

Sedih akhirnya tiba juga di persimpangan jalan...
berpisah dengan teman-teman yang luar biasa hebat, selalu menginspirasi, dan selalu memberikan energi positif 😭😭

Jujur saja, setelah melahirkan anak kedua (30 Desember 2018), saya mengalami kesulitan waktu untuk mengikuti diskusi materi, tantangan, dan review secara online. Karena itu bertepatan dengan waktu untuk meninabobokan anak-anak,,, dan lebih seringnya ikut tertidur 😓. Maafkan ya mak fasil....🙏
Materi dan diskusi lebih banyak saya baca saat di kantor. Saya lebih leluasa untuk mencerna, memahami, dan menindaklanjuti apa yang harus  dilakukan.

Setelah mendapatkan materi dan tantangan, biasanya saya forward ke suami.  Alhamdulillah....suami pun ikut terlibat dalam proses ini, selalu memberikan ide-ide untuk tantangan, dan rajin menanyakan "sudah setor tantangan belum hari ini?" 🤣

Sebenarnya sempet risih juga pas awal-awal 🤭, karena dulu saya tak percaya diri untuk menulis. Berasa berat untuk setor tantangan yang notabennya dalam bentuk deskripsi.

Masih teringat jelas, saat level 1, setiap hari, saya mengirimkan draf tantangan untuk mendapatkan koreksi. Ini saya yang minta 😂, karena bener-bener ga percaya diri untuk menulis. Jika ada masukan/saran, saya perbaiki dan mengirimkan ulang untuk diupload di blog oleh suami 😎 . Jadi......saya tinggal terima alamat link untuk disetorkan ke gform. Saat itu saya ga ngerti soal blog 🤭. Target saya sebenarnya hanya ingin sekedar lolos saja, alias 10 hari, tak ada motivasi untuk lebih dari itu, eh...ditanyalah sama suami
👨: sekarang hari keberapa?
👩: 10, udah kelar tantangannya buat level 1(dengan nada sedikit bangga)
👨: bukannya 17 hari? (ini  kayanya efek forward tantangan jadi tahu ada badge tambahan)
👩:iya c beb, tapi kan yang penting udah kelar di 10 hari. Itu juga udah pasti yang lulus level, ngerjain tantangan 8 level juga nanti bisa lulus kelas bunsay
👨: nah,,, ini ni....(sambil ketawa ngeledek), sampean ini, masa cuma 10 hari doang, kalau melakukan sesuatu itu baiknya sempurna,, optimalkan potensi dan peluang yang ada,, istriku kan hebat, aku yakin sampean pasti bisa" 
👩:Hadeh...(terpaksa saya nulis lagi untuk hari ke-11 sampe 17)

Sebelum ikut IIP, sejujurnya suami sering memotivasi untuk menulis, tapi selalu saya iya kan tanpa aksi 😆. Maafkan aku ya beb 😬

Saat HEE, (High Ending Energy), saya baru merasakan  sensasi mendapatkan badge OP (Outstanding Performance). Ternyata wow.... senengya.....walaupun hanya sekedar badge, tapi dengan badge OP inilah saya jadi berani untuk menulis dan mulai percaya diri. 

Level 2 dan seterusnya, saya tak perlu lagi minta acc dari suami 🤣🤣🤣, udah main nyelonong aza ke Gform dan nulis di blog 😆 😂 

Di kelas bunsay batch 4 ini,,,saya diberikan kesempatan olehNya untuk...

  • menjadi korlan (level 4 dan 12)
  • menjadi mahasiswi teladan (level 1)
  • aliran rasa ter (level 2)
  • mengisi jumat hangat
  • mahasiswi paling rajin



 



Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah...
Allah memberikan rahmat dan kasihNya, serta memampukan saya untuk melalui semua tantangan ini.

Tantangan yang paling berkesan bagi saya yaitu ketika mendongeng. Kakak Zahra ternyata sedang muncul kecenderungan untuk membaca buku sebelum tidur. Jadi,,, saat ibu mendongeng, dia langsung bilang, "Bu, baca buku aza", wkwkwk...
di satu sisi merasa senang karena dia mulai senang dengan buku
di sisi lain sedih karena merasa ibu belum bisa mendongeng untukmu
tapi yang jelas ibu sangat bahagia menjadi madrasah pertamamu

Lalu perubahan apa yang saya dapatkan setelah 1 tahun mengikuti 12 tantangan di kelas bunda sayang?
jawabannya, bisa dilihat di http://lidicinta.blogspot.com/2019/10/aliran-rasa-bunda-sayang-dear-istriku.html (dari suami saya tercinta).
dan bagi saya pribadi, saya merasa menjadi semakin percaya diri dengan jabatan yang ada dipundak saya yaitu sebagai  "IBU" dan "ISTRI" serta tak lupa sebagai "PRIBADI" yang sejatinya memiliki hak untuk BAHAGIA. Merasa setiap aktivitas bersama lidicinta family  semakin BERMAKNA. Tak kalah penting, saya jadi memiliki hobi untuk menuliskan setiap momen yang berharga.

Terima kasih Bu Septi dan Tim Dapur yang telah mengemas perkuliahan ini dengan sangat baik. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal jariyah. 


Terimakasih ayah, telah menjadi suporter terhebat

Terimakasih Kakak Zahra dan Dede Fayy, telah memjadi patner ibu dalam menyelesaikan tugas tugas

Ibu sayang kalian



Minggu, 10 November 2019

Ketika Cuti Tahunanku = Libur Kuliahmu

Sebenarnya sudah sejak lama kami ingin mengunjungi Ragunan, namun selalu ada saja alasannya untuk tidak berangkat. Nah...hari Kamis, 7 November 2019, qadarullah, ibu terpaksa mengambil cuti tahunan karena mamah idho pulang kampung menengok ibunya yang sakit sedangkan Ayah tetiba jadwal kuliahnya dipending karena sang dosen berhalangan hadir, so........kita membulatkan tekad untuk mengunjungi hewan-hewan. 

Pagi-pagi, Ayah ikut nimbrung melakukan aktivitas domestik, ibu memandikan anak-anak dan mempersiapkan segala printilan bocah yang dibutuhkan 🤣.

Setelah semua siap, ibu tiba-tiba berubah fikiran 😂.  Dengan pertimbangan jarak dan waktu serta kehebohan membawa 2 balita (AFM 1 usia 2 tahun 3 bulan dan AFM 2 usia 10 bulan), akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi D'Kandang Amazing Farm 😎 yang jaraknya hanya sekitar 6,4 km dari rumah.

Tiket masuk saat weekday 18K, dan Kakak Zahra sudah terhitung 1 tiket karena tinggi badannya telah melebihi 80 cm. Banyak wahana edukasi yang disediakan, alhamdulillah kami berkesempatan untuk mengenalkan ciptaan lainNya kepada Kakak Zahra dan Dede Fayy.

Dari sekian banyak permainan yang ada, Kakak Zahra sangat ketagihan dengan perosotan,,, meskipun awalnya dia ragu untuk memulainya, hingga Ayah kelelahan naik turun tangga mengikuti keinginan Kakak, 🤣🤣🤣


Menjadi orangtua sungguh melelahkan...
tapi lelah inilah yang dicari oleh setiap pasangan yang telah menikah

Mampukan dan bimbinglah kami ya Rabb dalam menjaga amanah dariMu...



Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...