Tugas di Institut Ibu Profesional ini bener-bener menantang diri untuk lebih mengenal diri sendiri. Saat dapat tugas untuk menjadi mentor, jadi mikir, saya punya keahlian apa ya? saya punya kelebihan apa ya? rasa-rasanya kok ga punya sesuatu yang dibanggakan ya.
👩 "yah, aku udah masuk kelas kupu-kupu, dan udah dapat tugas"
👨 "apa tugasnya?"
👩 "diminta buat jadi mentor dan mentee, tapi kubingung, aku bisa apa ya?"
👨 "lah, ibu kan kemarin tantangannya di dongeng isyarat, ya udah itu aza"
👩 "hmmmhh...gitu ya yah", sambil teringat status IG anaknya bu Septi yang bilang Kalau mau ahli, ya kudu nyemplung dulu. akhirnya bismillah, saya membuat profil mentor seperti ini
![]() |
Profil Mentor Edisi 1 |
ditunggu-tunggu kok ga ada mentee yang nyantol, terus usaha nyari mentee dengan kata kunci "isyarat" kok ga ada yang butuh ya, jadi hopeless wkwkwk.
Sambil harap-harap cemas, saya membuat profil mentee dengan kebutuhan ilmu tentang food preparation (ini tidak ada dalam mind map, tapi amat sangat bisa mendukung kelancaran aktivitas mencapai kebahagiaan, wkwkwk). Alhamdulillah, dengan tema ini, saya sudah dapat 1 mentor dan sempat menolak 11 mentor.
Tiba-tiba, di WAG Hima Buncek, terjadilah diskusi tentang tugas tahap kupu-kupu dan saya mulai disadarkan, bahwa untuk menjadi mentor itu tidak harus sesuai dengan mind map, bisa berdasarkan pengalaman tapi kalau mau menjadi mentee, harus sesuai dengan mind map. Akhirnya saya merevisi profil mentor dan mentee serta memutus program mentoring dengan teh riska (food preratation), hiks..hiks..hiks... (padahal udah saling kenalan gitu)
![]() |
Profil Mentor Edisi 2 |
👩 "yah, aku ga dapat-dapat mentee, orang-orang ga ada yang tertarik sama isyarat, aku cari dengan keyword ABK, pendidikan khusus, yang muncul kek gini (sambil nunjukkin profil mentee dari hp), tuh ini disleksia, bla...bla....bla...."
👨 "berarti strateginya dibalik bu, ibu cari dulu kebutuhan mentee apa terus tanya ke diri sendiri, bisa atau engga"
👩 " oh, gitu ya yah", emang bener kata dr. Aisah Dahlan, laki-laki itu dirancang otaknya untuk memberikan solusi, hihihi.
Saya pun bergerilya mencari kebutuhan mentee, namun rata rata kebutuhan mereka tak sesuai dengan kemampuan saya. Pencarian pun dilanjutkan lagi hingga akhirnya mata tertuju pada satu mentee di bagian konsistensi menulis. "aha.......ini dia, saya menemukannya", sepertinya saya bisa jadi mentor untuk dia karena punya pengalaman dapat apresiasi mahasiswa terbaik bunda sayang dengan badge outstanding performance sebanyak 12 kali dan juga pernah mengerjakan tantangan 30 hari tanpa rapel.
Saya lamar mentee inceran tersebut tapi eeehhhhhh tapi, ternyata dia udah punya gebetan dong.....duh.....sakitnya tuh disini (kayanya kualat gara-gara nolak 11 mentor)
Saya lamar mentee inceran tersebut tapi eeehhhhhh tapi, ternyata dia udah punya gebetan dong.....duh.....sakitnya tuh disini (kayanya kualat gara-gara nolak 11 mentor)
![]() |
Profil Mentee Edisi 2 |
Mencari mentor dongeng isyarat pun ternyata tidak ada, kebanyakan mentor dongeng untuk anak-anak pada umumnya. Ya sudahlah....untuk isyaratnya memang saya sudah belajar sendiri, tinggal ilmu mendongengnya yang perlu saya pelajari lebih dalam.
Alhamdulillah, Allah mempertemukan saya dengan teh Witri Khotimah IP Bandung. Beliau adalah orang yang saya sapa saat Camping Ground Kelas Ulat-Ulat. Masya Allah Tabarakallahu, sungguh indah rencana dariNya.
Teh Witri ini dulunya satu almamater dengan saya (UPI). Beliau jurusan teknologi pendidikan angkatan 2007. Beliau adalah seorang guru paud yang suka bercerita pada anak-anak, alumni TOT read aloud , dan saat ini sedang belajar karakter suara transportasi, orang dan hewan.
Kami sepakat, selama proses mentorship tidak ada hari khusus dan jam khusus untuk belajar serta durasi waktu online disesuaikan dengan kebutuhan. Jam online kami tidak tentu karena anak anak sulit diprediksi keantengannya, wkwkwk
Hingga jurnal ini terbit, saya belum menemukan jodoh mentee. Sudah berikhtiar mencari mentee dengan "masang iklan" di kolom komentar FB "biro jodoh" dan juga mendaftar "biro jodoh" pada kahima. Ya Allah Gusti,,,,jadi inget masa lalu, galaunya menunggu calon imam yang tak kunjung datang, wkwkwk
Ya Allah, jauhkanlah saya dari virus, dekatkanlah saya dengan yang serius. Aamiin.
#jurnalke1
#tahapkupukupu#buncek1
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar