Kamis malam di sudut pojok McD adalah kenangan
yang tak akan pernah hilang dari ingatan. Sepasang sahabat dipertemukan
Tuhannya dalam nuansa berbeda. Jika biasanya mereka bercengkrama dalam balutan
tertawa, hari itu terasa hening penuh makna. Keseriusan cinta dalam balutan
sahabat menjadi tranding topic malam
itu. Kata demi kata terucap jelas tak seperti biasanya, kalimat-kalimat cinta
selalu terucap setiap detiknya, frasa-frasa yang dibumbui mimik wajah serius
menghiasi pertemuan mereka. Dua sahabat yang lama tak bertemu, dipersatukan
lagi untuk menjadi sepasang suami istri.
Itulah kita istriku, aku dan kamu bertemu kembali waktu itu, setelah 5
bulan tak pernah saling bertatap muka.
Kini kita sudah berumah tangga, hal yang kita
impikan waktu itu, di sudut pojok atas McD. Perjalanan demi perjalanan pun kita
lalui bersama dalam pembelajaran berumah tangga ini. Kisah-kisah cinta kita
goreskan dalam setiap perjalanannya.
Ketika Senin sore di KPPN tempat biasa aku
kunjungi, aku pulang agak terlambat dari biasanya. Sehingga kamu ingin pulang dahulu
dan seperti biasa memasakkan menu buka puasa buat kita. Namun tetiba aku punya
angan-angan ingin bernostalgia di McD.
“Beb dimana?” kataku lewat telepon
“Ini di kantor beb, mau pulang” jawabmu yang agak
jutek waktu itu
“Ini aku udah selesai, mau pulang, ooo iya beb,
jangan masak ya!” kataku padamu
“Loh kenapa beb?” jawabmu mulai terheran
“Kita makan di luar aja gimana, kan pyan besok
mau DL, entar ke McD sambil bernostalgia hahaha” sambungku
“hahahaha, ok deh papa biant, jadi aku nunggu
di kantor aja ya hehe” katamu yang mulai berubah intonasi, yang menurutku sudah
nggak jutek lagi
“ok deh sayang, aku pulang ya, i love you”
kataku di akhir telepon sebelum selesai
“i love you too papa biant” sambungmu mengakhiri
percakapan kita lewat telepon
Saat itupun aku segera meluncur, menjalankan
sepeda motorku menuju kantormu. Menjemput kamu sang bidadariku. Di tengah
perjalanan, aku teringat, kamu yang juga suka tempe mendoan daerah sekitar
Santa. Saat itupun aku langsung berhenti disana membeli tempe mendoan buat buka
puasa kita. Akhirnya tempe mendoan itulah yang menjadi menu kita waktu buka
puasa.
“Aku merasakan kayak waktu puasa ramadhan beb”
katamu ketika di kontrakan waktu buka puasa
“Kok bisa beb?” tanyaku terhean
“Iya waktu itu biasanya papa biant beli mendoan
lalu kita buka puasa di kantor bersama teman-teman”jawabmu sambil mengingat
kembali bulan ramadhan tahun ini
“iya ya beb, aku sering beli mendoan disana
hehe” kataku
Seketika itu kita pun menikmati mendoan berdua
sambil menunggu waktu, sebelum kita berdua ke McD. Waktu isya pun tiba, dan
setelah sholat kita segera bergegas kesana. Disana kita makan ayam goreng
berdua, menempati meja pojok atas, sambil bercerita, tentang di McD waktu itu,
tentang kantormu, kantorku, dan tak lupa juga tentang kita.
Nostalgia ini bagaikan kita mencoba mengulang
kembali masa-masa dimana kita mulai dekat lagi. Mulai menaburkan rasa cinta
yang hanya kita dan Allah saja yang tahu bagaimana menggenapkannya. Semoga
lewat puing-puing kenangan ini, kita semakin menambah rasa cinta, rasa cinta
antara dua sahabat yang sedang belajar berumah tangga. Cinta antara aku dan
kamu dalam balutan Allah Azza Wajalla.
Jakarta, 18 Oktober 2016
Quote of The Day:
“Tulislah
kenangan-kenanganmu yang penuh cinta, jika tak mampu menulis maka ucapkanlah,
dan jika berucap tak mampu maka cukup ingatlah, karena kenangan penuh cinta
sebagai bahan retrospeksi diri dalam menggapai masa depan yang juga penuh cinta”
(lidicinta, 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar