"Everyone a Changemaker" Movement
Ibu Pembaharu: Everymother a Changemaker yaitu seorang ibu yang konsisten melakukan
- Cognitive Emphaty
Mengembangkan empati kognitif yang mendalam untuk secara aktif mendengarkan dan memperhatikan masalah sosial, betapapun kecilnya masalah tersebut. - Teamwork
Melengkapi dirinya, timnya, dan komunitasnya untuk berkolaborasi dalam mengerjakan solusi yang berarti. - New Leadership
Mengembangkan ketahanan dan kepemimpinan dalam upaya memecahkan masalah sosial sejak usia muda. - Creative Problem Solving
Menerapkan pemikiran kritis untuk menghasilkan solusi inovatsi guna mengatasi masalah yang kompleks.
- Komunal
Sukses dengan minimal 7 dari 8 tantangan
Tuntas dengan minamal 7 dari 8 review yang ada
Mampu mengubah empati menjadi minimal 1 aksi untuk 1 solusi
Ikut berpartisipasi aktif minimal 2 dari 3 event besar di kampus Ibu Pembaharu
Mampu membuat 1 portofolio aksinya dalam bentuk website/pdf/karya digital lain. - Personal
Olahraga ringan yang mendukung kesehatan reproduksi minimal 3 kali dalam seminggu
Mampu menulis 1 artikel perjalanan setiap pekan
PROBLEM STATMEN
(keyword)
- Apa saja masalah kita?Tuliskan saja semua masalah yang ada, kemudian nanti klasifikasikan menjadi masalah pribadi, masalah keluarga, atau masalah lingkungan.
- Bagaimana kita tahu bahwa ini adalah masalah kita?Bener ga ini adalah masalah kita? Caranya adalah ketika semakin sering berinteraksi apakah berbinar saat menghadapinya atau justru sebaliknya, semakin sakit atau fisik menurun atau menyedot perhatian berulang, yang membuat resah, jika tidak segera di atasi akan membuat sakit atau berefek tidak baik. Tanyakan dalam diri berkali kali.
- Bagaimana kita tahu kapan kita telah memecahkan masalah ini?Contoh Bu Septi, tahu kapan saat masalah itu terpecahkan, saat dia bisa menjawab pertanyaan Apa Pekerjaanmu? Saya Ibu Rumah Tangga dengan sikap yang gagah dan berani
Setelah merenung, sebenarnya banyak masalah yang terjadi, namun selama ini kadang saya menganggapnya bukan masalah. Entah terlalu berfikiran positif atau saya yang kurang peka. Dimulai dari mudah tergiur dengan produk mainan edukatif, buku edukatif, senang beli buku namun untuk membacanya butuh waktu lama, senang belajar online tapi waktu yang kurang mendukung, bersumbu pendek saat terlalu banyak pekerjaan, keikhlasan, keterbukaan laporan keuangan lingkungan, dan sebagainya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Namun jika dihitung jumlahnya, ternyata masih banyak masalah yang ada pada diri sendiri (pribadi). Untuk kali ini saya akan berfokus pada masalah kesehatan reproduksi.
ANALISA AKAR MASALAH
(keyword) Tuliskan semua masalah yang tampak. Kemudian analisa akar masalahnya?
Setelah menikah dan memiliki 2 anak, saya merasa kurang percaya diri saat 'beribadah' dengan pasangan sehingga yang muncul saya terkesan 'kurang' inisiatif untuk memulai. Kita ketahui bersama, bahwa 'ibadah' ini adalah salah satu penunjang dalam keharmonisan keluarga yang efeknya secara tidak langsung akan berpengaruh pada pola asuh anak.
Akar masalahnya bisa jadi saya kurang ilmu pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi (bagaimana menjaganya, bagaimana cara merawatnya, ramuan/makanan yang baik, bagaimana olahraga yang mendukung supaya organ reproduksi saya tetap sehat), dan juga manajemen waktu untuk olahraga.
Jangan pernah menyerah karena masalah, teruslah melangkah, sehingga masalah tersebut akan kewalahan mengikuti jejak langkah solusi kita
(Septi Peni Wulandani)
Reward
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar