Pas zaman kuliah (sekitar tahun 2009-an) pernah tertipu dengan seseorang.
π¨ Neng, boleh minta tolong?
π©Minta tolong apa? Jawabku polos saat tiba-tiba ada sosok laki-laki berusia 40 tahun-an datang menghampiriku sambil mendorong motor.
π¨ Jadi begini neng, saya dari Garut mau mengunjungi saudara di sini (Bandung) tapi ternyata orangnya ga ada. Saya tungguin juga ga pulang-pulang. HP saya mati batrenya. Disini juga ga punya kenalan, hanya Saudara ini aza yang saya punya, tapi ga bisa ketemu.
π¨ Jadi begini neng, saya dari Garut mau mengunjungi saudara di sini (Bandung) tapi ternyata orangnya ga ada. Saya tungguin juga ga pulang-pulang. HP saya mati batrenya. Disini juga ga punya kenalan, hanya Saudara ini aza yang saya punya, tapi ga bisa ketemu.
π© Diam menyimak cerita dia sambil berdiri di trotoar. Saat itu aku sedang perjalanan ke sebuah mesjid di daerah gerlong untuk menghadiri kajian rutin ba'da ashar.
π¨ Saya jauh-jauh dari Garut hanya untuk ngasih tahu kalau ibunya saudara saya itu meninggal.
π© Kaget dan mulai merasa kasian. Entah mengapa aku jadi manggut-manggut dan mau aza ngasih pinjaman sebesar 300 ribu pada orang yang baru dikenal. Tahun segitu dengan status sebagai mahasiswa yang belum bekerja uang 300 ribu itu lumayan gede loh (khusus bagiku π
). Mungkin kena hipnotis kali ya
Singkat cerita akupun memberinya uang dan dia berjanji akan segera melunasinya. Dia memberikan nomor kontak yang bisa aku hubungi, namun pada saat itu karena HP nya mati, jadi tidak bisa aku miscall.
Selang beberapa saat setelah pertemuan itu, di hari yang sama, dia pun meminta pinjaman dengan nominal yang sama dengan sebelumnya. Karena akupun tak ada uang lagi, akhirnya dia pun berpamita pergi.
Hari ke-3 mulai coba iseng menghubungi nomor dia. Ternyata ga aktif. Oh,,, mungkin hpnya masih rusak, positif thinkingku saat itu
Minggu selanjutnya coba menghubungi nomor itu lagi, alhamdulillah nyambung, tapi yang ngangkat teleponnya seorang wanita dan dia mengaku tidak mengenal sosok laki-laki yang aku maksudkan.
FIX ini mah aku tertipu.
Minggu selanjutnya coba menghubungi nomor itu lagi, alhamdulillah nyambung, tapi yang ngangkat teleponnya seorang wanita dan dia mengaku tidak mengenal sosok laki-laki yang aku maksudkan.
FIX ini mah aku tertipu.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, aku pun mendapat tawaran untuk survey pendidikan inklusi di kota Tasikmalaya dari HKI. Alhamdulillah, Allah menggantikannya lebih dari 3 kali lipat.
Dan sekarang...kami (bukan hanya aku) tertipu juga, wkwkwk
positif thingkingnya mungkin kami kurang sedekah π. Ya, aku dan suami ada niatan untuk buka usaha. Singkat cerita kami pun menemukan distributor yang harganya sangat miring dibandingkan distributor lain (http://tokobaby.net/)
Nama tokonya adalah arsky baby. Dari tampilan websitenya, sangat bagus, kumplit dan informatif. Nah, sebelum memilih paket usaha, kami coba pesan diapers untuk digunakan sendiri dulu. Kami ingin tahu bagaimana pelayanan toko tersebut, apakah ramah atau tidak, fast respon atau tidak, jika ada kerusakan apakah bisa diganti atau tidak. Ternyata respon dari admin toko tersebut baik sekali, kami pun percaya dan tidak ada rasa curiga sedikitpun.
Setelah konfirmasi transfer uang, keesokan harinya, saat suami WA ternyata hanya centang 1.
π¨ Bu, ini aku WA kok cuma centang 1 ya
π© Oh,,, mungkin lagi istirahat kali orangnya atau baterai hpnya lagi habis.
π© Oh,,, mungkin lagi istirahat kali orangnya atau baterai hpnya lagi habis.
Selang beberapa hari, coba dihubungi, ternyata masih centang 1 juga. Mulai muncul rasa curiga. akhirnya suami coba searching dan menemukan video ini
https://www.youtube.com/watch?v=IZtCSF3lEA8.
Alhamdulillah,,, untung belum yang 5 juta π