Dia adalah kakakku yang ketiga. Aku terbiasa
memanggilnya dengan sebutan Ceu Alit.
“Ceu” diambil dari kata ceuceu yang artinya kakak
perempuan dalam B. Sunda dan “Alit” yang artinya kecil. Selain Ceu Alit, aku pun
memiliki memiliki Ceu Ageung, namun dalam kesempatan kali ini akan bercerita
tentang Ceu Alit.
Selisih usia kami hanya 5 tahun. Saat ini ceu
alit tinggal di Karawang bersama 2 putra-putrinya, Aa Gilang dan Teteh Nabila. Liburan
sekolah kemarin, keluarga ceu alit berkesempatan untuk berkunjung ke rumah lidicinta.
Poin penting yang menjadi pembelajaran bagiku yaitu perjuangannya untuk bisa
sampai ke Depok. 4 orang dalam 1 motor. Teteh Nabila usia 3 tahun digendong oleh
ceu alit di bagian belakang pengendara motor yang tak lain tak bukan adalah A Putra,
sedangkan Aa Gilang duduk di atas tumpukan barang di bagian depan pengendara
motor. Melewati jalan ditemani langit yang sedang mendung dan sisa air yang
menggenang di pinggir jalan pasca hujan semalaman.
Saat tiba di rumah, Kakak Zahra perlu waktu
untuk bisa bermain bersama. Sedangkan Dede Fayy malah nangis karena melihat “wajah
baru”, wkwkwk….Alhasil malam pertama,
Kakak Zahra merasa asing di rumah sendiri karena mainannya dipake Aa Gilang dan
Teteh Nabila, hahahahha…
Selama di Depok, Ceu Alit dan keluarga lebih
sering bermain di rumah bersama Nenek yang kebetulan sedang ada di Depok juga.
Di hari Sabtu berkesempatan untuk bermain di Kubah Mas, namun sayang kami tak
sempat berfoto bersama karena saya dan suami harus ke Rumah Sakit untuk kontrol kesehatan
Kakak Zahra pasca dirawat 4 hari (DBD dan tipes).
Alhamdulillah…Alhamdulillah..alhamdulillah…
Terima kasih atas silaturahimnya Ceu Alit, A
Putra, Aa Gilang, dan Teteh Nabila.
Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan
dan rezeki yang barokah ya…
We Love You...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar