Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Selasa, 12 November 2019

Aliran Rasa Mengikuti Kelas Bunda Sayang IIP Batch 4

Subhanallahu walhamdulillah walailahaillahu wallahu akbar

Bahagia, sedih, bersyukur terasa campur aduk...

Bersyukur bisa bertemu dengan...
emak-emak yang mau belajar, 
emak-emak yang kreatif, 
emak-emak yang mau berbagi ilmu, 
emak-emak yang mau memperbaiki diri,
emak-emak yang hebat,
emak-emak yang luar biasa...

Bahagia bisa melalui 12  tantangan dengan selamat, meskipun pada prosesnya...
kadang tertatih untuk menulis,
kadang males buat baca chat di grup kelas yang telah tertinggal jauh
kadang mandeg sama ide, 'mau ngapain lagi ya',
kadang setor tantangan di jam jam akhir 😂 (ini yang bikin tidur ga nyenyak kalau belum setor 🙈)

Sedih akhirnya tiba juga di persimpangan jalan...
berpisah dengan teman-teman yang luar biasa hebat, selalu menginspirasi, dan selalu memberikan energi positif 😭😭

Jujur saja, setelah melahirkan anak kedua (30 Desember 2018), saya mengalami kesulitan waktu untuk mengikuti diskusi materi, tantangan, dan review secara online. Karena itu bertepatan dengan waktu untuk meninabobokan anak-anak,,, dan lebih seringnya ikut tertidur 😓. Maafkan ya mak fasil....🙏
Materi dan diskusi lebih banyak saya baca saat di kantor. Saya lebih leluasa untuk mencerna, memahami, dan menindaklanjuti apa yang harus  dilakukan.

Setelah mendapatkan materi dan tantangan, biasanya saya forward ke suami.  Alhamdulillah....suami pun ikut terlibat dalam proses ini, selalu memberikan ide-ide untuk tantangan, dan rajin menanyakan "sudah setor tantangan belum hari ini?" 🤣

Sebenarnya sempet risih juga pas awal-awal 🤭, karena dulu saya tak percaya diri untuk menulis. Berasa berat untuk setor tantangan yang notabennya dalam bentuk deskripsi.

Masih teringat jelas, saat level 1, setiap hari, saya mengirimkan draf tantangan untuk mendapatkan koreksi. Ini saya yang minta 😂, karena bener-bener ga percaya diri untuk menulis. Jika ada masukan/saran, saya perbaiki dan mengirimkan ulang untuk diupload di blog oleh suami 😎 . Jadi......saya tinggal terima alamat link untuk disetorkan ke gform. Saat itu saya ga ngerti soal blog 🤭. Target saya sebenarnya hanya ingin sekedar lolos saja, alias 10 hari, tak ada motivasi untuk lebih dari itu, eh...ditanyalah sama suami
👨: sekarang hari keberapa?
👩: 10, udah kelar tantangannya buat level 1(dengan nada sedikit bangga)
👨: bukannya 17 hari? (ini  kayanya efek forward tantangan jadi tahu ada badge tambahan)
👩:iya c beb, tapi kan yang penting udah kelar di 10 hari. Itu juga udah pasti yang lulus level, ngerjain tantangan 8 level juga nanti bisa lulus kelas bunsay
👨: nah,,, ini ni....(sambil ketawa ngeledek), sampean ini, masa cuma 10 hari doang, kalau melakukan sesuatu itu baiknya sempurna,, optimalkan potensi dan peluang yang ada,, istriku kan hebat, aku yakin sampean pasti bisa" 
👩:Hadeh...(terpaksa saya nulis lagi untuk hari ke-11 sampe 17)

Sebelum ikut IIP, sejujurnya suami sering memotivasi untuk menulis, tapi selalu saya iya kan tanpa aksi 😆. Maafkan aku ya beb 😬

Saat HEE, (High Ending Energy), saya baru merasakan  sensasi mendapatkan badge OP (Outstanding Performance). Ternyata wow.... senengya.....walaupun hanya sekedar badge, tapi dengan badge OP inilah saya jadi berani untuk menulis dan mulai percaya diri. 

Level 2 dan seterusnya, saya tak perlu lagi minta acc dari suami 🤣🤣🤣, udah main nyelonong aza ke Gform dan nulis di blog 😆 😂 

Di kelas bunsay batch 4 ini,,,saya diberikan kesempatan olehNya untuk...

  • menjadi korlan (level 4 dan 12)
  • menjadi mahasiswi teladan (level 1)
  • aliran rasa ter (level 2)
  • mengisi jumat hangat
  • mahasiswi paling rajin



 



Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah...
Allah memberikan rahmat dan kasihNya, serta memampukan saya untuk melalui semua tantangan ini.

Tantangan yang paling berkesan bagi saya yaitu ketika mendongeng. Kakak Zahra ternyata sedang muncul kecenderungan untuk membaca buku sebelum tidur. Jadi,,, saat ibu mendongeng, dia langsung bilang, "Bu, baca buku aza", wkwkwk...
di satu sisi merasa senang karena dia mulai senang dengan buku
di sisi lain sedih karena merasa ibu belum bisa mendongeng untukmu
tapi yang jelas ibu sangat bahagia menjadi madrasah pertamamu

Lalu perubahan apa yang saya dapatkan setelah 1 tahun mengikuti 12 tantangan di kelas bunda sayang?
jawabannya, bisa dilihat di http://lidicinta.blogspot.com/2019/10/aliran-rasa-bunda-sayang-dear-istriku.html (dari suami saya tercinta).
dan bagi saya pribadi, saya merasa menjadi semakin percaya diri dengan jabatan yang ada dipundak saya yaitu sebagai  "IBU" dan "ISTRI" serta tak lupa sebagai "PRIBADI" yang sejatinya memiliki hak untuk BAHAGIA. Merasa setiap aktivitas bersama lidicinta family  semakin BERMAKNA. Tak kalah penting, saya jadi memiliki hobi untuk menuliskan setiap momen yang berharga.

Terima kasih Bu Septi dan Tim Dapur yang telah mengemas perkuliahan ini dengan sangat baik. Semoga Allah mencatatnya sebagai amal jariyah. 


Terimakasih ayah, telah menjadi suporter terhebat

Terimakasih Kakak Zahra dan Dede Fayy, telah memjadi patner ibu dalam menyelesaikan tugas tugas

Ibu sayang kalian



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...