Istriku
Seringkali
saat kita ngobrol berdua, kau bercerita, teman-temanmu banyak yang bilang, suamimu
romantis, kamu beruntung memiliki dia dan lain sebagainya. Hal-hal baik yang mereka
tonjolkan dariku untukmu. Bahkan ada juga temanmu yang memanggil sebutanku
untukmu, my sweety. Ya karena banyak dari mereka yang membaca tulisan-tulisanku
untukmu. Entah berapa kali kamu di “ceng” in mereka dan kau membalasnya dengan
senyuman. Namun dari setiap ceritamu, aku lihat pancaran wajahmu begitu bahagia
dan senyuman khas dirimu pun mengalir indah di bibirmu.
Jika
dilihat dari sudut pandang teman-temanku, kata mereka aku juga beruntung
memilikimu. Mereka bilang aku beruntung mendapat istri cantik, sholehah, baik
dan sebagainya. Sulit mendapatkan istri seperti Lia, jaga selalu dia, kata
teman-temanku itu.
Sayangku
Setiap
teman kita mengatakan kita sama-sama beruntung dari sudut pandang yang berbeda.
Bagaimanapun itu adalah pandangan mereka terhadapku maupun terhadapmu. Apakah
kita sama-sama beruntung? Entahlah, namun aku tak memandang hanya keberuntungan
saja. Lebih dari itu aku bangga saat ini aku bisa menjadi suamimu, aku bangga
aku bisa mencintaimu, dan aku bangga kita menjalani kehidupan rumah tangga ini.
Rasa bangga ku inilah yang bisa menjadi energi dasyat untuk menuliskan kisah
kita, menuliskan kata-kata cinta, dan rasa bangga inilah yang membuat aku ingin
berbagi kebahagiaan kepada sesama. Istriku, aku bangga memilikimu.
Suamimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar