Sahabatku
Jumat
pagi yang cerah, di pinggir pantai Manokwari, kubuat tulisan ini untukmu. Untuk
sahabat yang tak henti-hentinya aku ingin mengerti lebih dalam tentangmu.
Semakin hari semakin terasa aku belum mengerti banyak tentangmu. Iya, kita
sudah dekat dari dulu, bahkan seperti biasanya, tak ada jarak diantara kita,
selalu dan selalu begejekan barsama. Namun kali ini aku sejenak berfikir, asyik
juga ya mengenalmu sebagai sahabat, mengenalmu sebagai seorang teman curhat,
dan mengenalmu sebagai seorang yang tanpa basa-basi, tanpa ada yang
ditutup-tutupi, kalau bahasa anak sekarang, Jaim “jaga image”. Kamu bukanlah
cewek yang begitu, kamu apa adanya, tertawa lepas, ngakak, dan juga nggombalan
, yang notabene dianggap “tabu” oleh sebagian cewek yang lagi PDKT hehe.
Teh,
setiap hari kunikmati kedekatan kita, walau aku belum mengerti kamu sepenuhnya,
namun setiap hari bahkan setiap detik, aku sangat bahagia bisa lebih mengenalmu
dari satu sisi ke sisi yang lain. Kita sadari tak bisa bertemu setiap hari,
bahkan kadang aku “mencuri” waktu, hanya untuk bertemu denganmu atau sekedar
say hello lewat telepon, bahkan mungkin hanya lewat sms saja. Namun hal itulah
yang membuat kita lebih dekat dan dekat dari sebelumnya.
Teteh,
pagi ini mungkin jarak terjauh dari yang sebelumnya. Memang hanya 2 jam selisih
waktu kita, kamu di Bogor sedangkan aku di Manokwari. Namun, ini yang kadang
membuat aku harus berfikir ekstra, menahan kantuk dan juga menunggu. Berfikir
ekstra ketika ingin berbincang namun aku harus istirahat dan kamu bekerja. Menahan
kantuk saat ingin membangunkanmu di sepertiga malam seperti biasa pukul 03.30
namun disana 01.30, dan juga menunggu, iya, menunggu semuanya, menunggu di
sela-sela longgar kita, seperti tadi, hanya untuk say hello saja atau menunggu
2 jam saat ingin kubangunkan kamu dari tidur pulasmu.
Pengamalan
pagi ini bagiku ada sesuatu yang istimewa. Mungkin biasa menurut sebagian
orang, namun berbeda ketika aku mengalaminya. Setelah kubangunkan kamu setengah
6 waktuku, dan setengah 4 waktumu, rasa kantukku akhirnya bisa tersalurkan
lewat lautan mimpiku. Di saat aku mengarungi samudra mimpi, hp ku berbunyi,
iya, sekedar sms saja, namun ini benar-benar berarti bagiku.
“papa
biant” sapamu padaku lewat sms, memang itulah panggilan yang kau suka untukku
“mama
lia ;-)” balasku, namun ada yang aneh sih, tapi nggak papa lah, toh itu
panggilanku buatmu pagi ini hehe
“g
tidur lagi?” aku menimpali balasan sms pertamaku padamu
“udin
tidur lg, ni melek…pengen nyapa papa biant aza, he” kau balas smsku
Lalu
kubalas lagi “papa biant bangun tidur hahaha”
Memang
sebentar teh, namun itu benar-benar membuat pikiranku melayang-layang di
angkasa, membuat hatiku benar-benar bahagia tak terkira. Kalimat pengen nyapa
papa biant, seolah membuka harapan bahwa kita sama-sama rindu untuk bertemu,
rindu untuk berbagi cerita dan juga rindu membicarakan masa depan kita seperti
biasanya.
Jumat
pagi di pinggir pantai Manokwari, kutulis perasaanku padamu, perasaan seorang
sahabat yang rindu bercanda, tertawa dan berbagi cerita dengan sahabatnya. Kamu
memang spesial bagiku, wanita yang insyaAllah akan mengisi hari-hariku, yang
akan mendengarkan keluh kesahku, yang akan menjadi makmum dalam kehidupanku.
Menikmati proses ini adalah hal terindah dalam hidupku, proses menuju akad
nikah kita nanti. Hari demi hari berkurang menunggu hari suci itu. Semoga kita
selalu menjaga prosesnya dan menikmati setiap detik dalam naungan doa dan
harapan untuk bersama.
Jumat
pagi di pinggir pantai Manokwari
13
Mei 2016
Lambaian pohon cemara
Hembusan sang bayu di alam papua
Pantai indah nan bening di Manokwari
Menjadi saksi bisu persaanku di pagi hari
Penuh dengan doa dan harapan
Untuk sang pujaan hati
Semoga kau disana selalu baik-baik saja
Selalu bahagia dan dipenuhi ridho Illahi Robbi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar