Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Kamis, 24 Juni 2021

Jurnal 1: Identifikasi Masalah


 
"Everyone a Changemaker" Movement

Ibu Pembaharu: Everymother a Changemaker yaitu seorang ibu yang konsisten melakukan

  1. Cognitive Emphaty
    Mengembangkan empati kognitif yang mendalam untuk secara aktif  mendengarkan dan memperhatikan masalah sosial, betapapun kecilnya masalah tersebut. 
  2. Teamwork
    Melengkapi dirinya, timnya, dan komunitasnya untuk berkolaborasi dalam mengerjakan solusi yang berarti.
  3. New Leadership
    Mengembangkan ketahanan dan kepemimpinan dalam upaya memecahkan masalah sosial sejak usia muda.
  4. Creative Problem Solving
    Menerapkan pemikiran kritis untuk menghasilkan solusi inovatsi guna mengatasi masalah yang kompleks.

INDIKATOR SUKSES 

  1. Komunal
    Sukses dengan minimal 7 dari 8 tantangan
    Tuntas dengan minamal 7 dari 8 review yang ada
    Mampu mengubah empati menjadi minimal 1 aksi untuk 1 solusi
    Ikut berpartisipasi aktif minimal 2 dari 3 event besar di kampus Ibu Pembaharu
    Mampu membuat 1 portofolio aksinya dalam bentuk website/pdf/karya digital lain.
  2. Personal
    Olahraga ringan yang mendukung kesehatan reproduksi minimal 3 kali dalam seminggu
    Mampu menulis 1 artikel perjalanan setiap pekan

PROBLEM STATMEN
(keyword)

  1. Apa saja masalah kita?
    Tuliskan saja semua masalah yang ada, kemudian nanti klasifikasikan menjadi masalah pribadi, masalah keluarga, atau masalah lingkungan. 

  2. Bagaimana kita tahu bahwa ini adalah masalah kita?
    Bener ga ini adalah masalah kita? Caranya adalah ketika semakin sering berinteraksi apakah berbinar saat menghadapinya atau justru sebaliknya, semakin sakit atau fisik menurun atau menyedot perhatian berulang, yang membuat resah, jika tidak segera di atasi akan membuat sakit atau berefek tidak baik. Tanyakan dalam diri berkali kali.

  3. Bagaimana kita tahu kapan kita telah memecahkan masalah ini?
    Contoh Bu Septi, tahu kapan saat masalah itu terpecahkan, saat dia bisa menjawab pertanyaan Apa Pekerjaanmu? Saya Ibu Rumah Tangga dengan sikap yang gagah dan berani

Setelah merenung, sebenarnya banyak masalah yang terjadi, namun selama ini kadang saya menganggapnya bukan masalah. Entah terlalu berfikiran positif atau saya yang kurang peka. Dimulai dari mudah tergiur dengan produk mainan edukatif, buku edukatif, senang beli buku namun untuk membacanya butuh waktu lama, senang belajar online tapi waktu yang kurang mendukung, bersumbu pendek saat terlalu banyak pekerjaan, keikhlasan, keterbukaan laporan keuangan lingkungan, dan sebagainya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Namun jika dihitung jumlahnya, ternyata masih banyak masalah yang ada pada diri sendiri (pribadi).  Untuk kali ini saya akan berfokus pada masalah kesehatan reproduksi.

ANALISA AKAR MASALAH

(keyword) Tuliskan semua masalah yang tampak. Kemudian analisa akar masalahnya?

Setelah menikah dan memiliki 2 anak, saya merasa kurang percaya diri saat 'beribadah' dengan pasangan sehingga yang muncul saya terkesan 'kurang' inisiatif untuk memulai. Kita ketahui bersama, bahwa 'ibadah' ini adalah salah satu penunjang dalam keharmonisan keluarga yang efeknya secara tidak langsung akan berpengaruh pada pola asuh anak. 

Akar masalahnya bisa jadi saya kurang ilmu pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi (bagaimana menjaganya, bagaimana cara merawatnya, ramuan/makanan yang baik, bagaimana olahraga yang mendukung supaya organ reproduksi saya tetap sehat), dan juga manajemen waktu untuk olahraga.

Jangan pernah menyerah karena masalah, teruslah melangkah, sehingga masalah tersebut akan kewalahan mengikuti jejak langkah solusi kita

(Septi Peni Wulandani)

Reward



#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia


Orientasi Kampus Bunda Salihah

 


Di Kelas Bunda Produktif, sudah belajar tentang 
Do What You Love

Di Kelas Bunda Salihah, akan belajar 
Love What You Do

Masya Allah Tabarakallahu, Semoga Allah memampukan saya untuk menuntaskan Game ini secara terhormat. Aamiin.

Info lebih lengkap silakan klik tautan berikut.
https://www.ibupembaharu.com/home

#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia

Kamis, 17 Juni 2021

Peran di Institut Ibu Profesional

 

Alhamdulillah, bisa berada di titik ini semua atas izin dariNya.

  1. Januari-Maret 2018
    Kelas Matrikulasi IIP Batch #5 Depok 4 sebagai Koordinator pekan 9

  2. Maret 2018
    Sekretaris Kopdar MIIP Batch#5 Depok

  3. Agustus 2018-Oktober 2019
    Kelas Bunda Sayang Batch #4 sebagai Korlan Level 4 Kelas Depok dan Korlan Level 12 Kelas Tangsel-Depok

  4. Oktober 2019- April 2020
    Tim Administrasi Akademik sebagai Koordinator Peer Group

  5. Desember 2019- Juli 2020
    Bunda Cekatan Batch #1 sebagai Manager Operasional HIMA IP Depok dan Tim AA

  6. September 2020- Maret 2021
    Bunda Produktif Batch #1 sebagai Manager Operasional HIMA IP Depok dan Tim AA

  7. April 2021- Juni 2021
    Tim Administrasi Akademik 
Sungguh di IIP itu banyak ilmu yang saya dapatkan sehingga saya mengalami perubahan mindset. Secara pribadi, dulu sempat berorientasi bahwa ibu yang baik adalah ibu yang bisa fokus di rumah mengurus keluarga. Sempat ada niat ingin resign, namun karena satu dan lain hal akhirnya tidak dilanjut. Sempat mengajukan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat dengan rumah, namun Qadarullah, Allah memberikan saya kondisi real di tempat tersebut sehingga saya tidak lanjutkan prosesnya. Masya Allah Tabarakallahu, melalui IIP, saya menjadi SADAR bahwa sejatinya ibu yang baik adalah IBU YANG BAHAGIA, yang sadar akan perannya sebagai istri, ibu, anak, dan pribadi.  

Setiap ibu adalah pekerja, baik yang fokus di ranah domestik maupun ranah publik

Bergabung dengan IIP berawal dari lihat status teman (Siska Dewi) yang mengatakan bahwa kuota kelas Matrikulasi masih terbuka lebar, dengan sigap saya izin ke suami kemudian mendaftar kelas. Sebenernya sudah lama kepincut dengan IIP ini, namun saya selalu terlambat informasi atau bahkan kuotanya sudah penuh. Qadarullah, Allah mengizinkan saya untuk bergabung di kelas matrikulasi Batch 5 Depok 4. Pembelajarannya menggunakan Google Classroom (GC). Pada saat itu, sungguh asing bagi saya menggunakan media pembelajaran GC. Namun, dengan bergulirnya waktu, akhirnya terbiasa juga. Sungguh sayang jika dalam proses belajar tidak mengambil peran. Ketika kesempatan itu datang, saya mengambil peran menjadi korming 9 (Koordinator Mingguan)

Sempat maju mundur untuk mendaftarkan diri di kelas Bunda Sayang. Kenapa? Karena waktu yang di tempuh 12 bulan dengan tantangan tiap bulan yang berbeda. Setiap hari (maksimal 15-17 hari), kami ditantangan untuk menuliskan praktik baik yang telah dilakukan dalam keluarga sesuai dengan materi yang diberikan. Ditambah informasi bahwa yang lulus hingga akhir tidak sampai 50% (Bunsay Batch#2). Ah....semakin deg degan untuk melangkah. Bertanya pada diri sendiri, apakah sanggup melalui kelas itu? mengingat saya pun aktif di ranah publik. Bismillah, dengan dukungan suami dan tekad yang kuat, akhirnya saya masuk di kuliah bunda sayang Batch #4 Kelas Depok. Lagi-lagi, saya mengambil peran. Kala itu saya sebagai koordinator bulan 4 dan bulan 12. Ya,,, saya 2 kali menjadi korlan. Media pembelajaran masih menggunakan Google Clasroom.

Ditawari menjadi manop regional Depok oleh Kahima (Amalia Rahmah). Awalnya saya kira manop itu seperti korming ataupun korlan yang tugasnya hanya di kelas yang sedang berjalan saja, namun seiring berjalannya waktu baru ngeuh ternyata manop itu ngurusin data di regional yang lingkupnya lebih luas, wkwkwk. Jujurly, saat mengikuti kelas Bunda Cekatan,  saya merasa cukup berat, karena selain berkarya di IIP saya pun ditunjuk sebagai Koordinator Pokja Kemandirian. Masya Allah Tabarakallahu, Allah Yang Maha Memampukan dan tentunya adanya Support System sehingga bisa berjalan beriringan dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. 

Pentingnya Support System untuk Pengembangan Diri

Menjadi salah satu anggota tim formula adalah kebanggaan bagi saya. Nimbrung di belakang layar kelas Bunda Produktif menjadi kesempatan bagi saya untuk belajar lebih tentang Google Drive. Pelajaran yang tak terlupakan adalah False Celebration. Masya Allah Tabarakallahu, Ibu Septi sebagai Founding Mother sungguh luar biasa, telah menciptakan ruang belajar bagi saya secara pribadi untuk berkarya. 

"Gemes" adalah salah satu kata yang ibu Septi sampaikan ketika saat saya memilih berhenti dari Tim AA saat High Energy Ending. 

Info dari Teh Chika (Teteh Rektor)

Oh iya.. mak lia.. tas itu spesial samaan dg seluruh pengurus IIP periode ini.
Dibikinnya sama Pengrajin binaan SC.
Tapi diberikannya bertahap..
Nah mak lia termasuk yg dapat paling awal. ☺️💞

Alhamdulillah, terima kasih Ibu Septi, Pak Dodik, Teh Tyas (Manager Tim AA), Teh Niken, Teh Fi, Teh Dyta, Teh Titik, Mak Ika, Teteh Rektor, Mak Far, Mak Ami dan seluruh kru yang terlibat dalam IIP yang tidak tidak bisa saya sebutkan satu per satu,  terima kasih atas kesempatan belajar yang telah diberikan. Semoga kita tetap menjalin silaturahim dengan baik. Mohon maaf lahir batin atas segala kekurangan saya. Semakin sukses untuk IIP.

Siap lanjut Bunda Solihah kah? 😎

Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...