Tuliskan, gambarkan dan sampaikan apa yang membuat bahagia selama berada di kelas bunda cekatan?
Bahagia karena berada dalam 1 lingkaran bersama emak-emak yang memiliki frekuensi sama yakni belajar, belajar, belajar untuk menjadi bunda yang cekatan dan saling menyemangati untuk memperbaiki diri.
Di Kelas Bunda Cekatan, saya belajar bagaimana belajar, merasakan bagaimana sesungguhnya merdeka belajar dan belajar merdeka. Belajar jampi-jampi "Menarik Tapi Tidak Tertarik" saat memasuki hutan ilmu kini berimplikasi dalam kehidupan sehari-hari saat melihat barang-barang berlabel diskon namun belum merasa urgent. Selalu penasaran dengan tantangan selanjutnya. Tugas yang membuat diri ini merasa lebih mengerti tentang potensi yang dimiliki.
Mengapa tetap bertahan hingga akhir tahapan kupu-kupu?
Tugas yang diberikan itu bener bener buat saya berpikir dan belajar memahami diri. Kalau dah deket deadline pengumpulan tugas, tapi ternyata tugasnya belum kelar, bikin tidur ga nyenyak, wkwkwk.
Keinginan untuk mundur itu justru saya rasakan saat berada di tahap kupu-kupu, tahap terakhir dari kelas bunda cekatan. Kala itu saya merasa terseret seret dengan banyaknya deadline dari tempat kerja. Qadarullah saya diamanahi sebagai koordinator pokja kemandirian. Selain itu, saya merangkap jabatan sebagai pengurus HIMA IP Depok dan Tim Manajer Operasional IP Pusat. Saya merasa 24 jam sangat kurang. Pulang kantor, anak-anak sudah menanti untuk diajak bermain, malam hari fisik sudah lelah dan inginnya tidur. Ya Allah....merasa berat untuk melangkah.
Kelas bunda cekatan adalah tahap yang saya lewati setelah mengikuti 1 tahun dikelas bunda sayang dan 3 bulan di matrikulasi. Sungguh disayangkan jika harus berhenti di tengah jalan. Akhirnya saya memilih untuk meneruskan hingga akhir.
Apa yang sudah baik dan menjadi semakin baik selama mengikuti kelas bunda cekatan?
Menyadari bahwa belajar adalah kebutuhan diri dan manfaatnya akan dirasakan oleh diri sendiri. Nilai sebagai efek samping dari keseriusan dalam belajar dan bukan sebagai target utama.
Saya belajar bagaimana belajar dan berani mengakui kesalahan dengan konsep False Celebration.
Saya belajar bagaimana belajar dan berani mengakui kesalahan dengan konsep False Celebration.
it's okay to make mistakes as long as you learn from them
Saya membuat mind map A namun terealisasi B. Meskipun tidak linear, saya menjadi sadar bahwa yang dibutuhkan sekarang dan urgent adalah Manajemen Emosi yang ternyata sangat diperlukan dalam proses pengasuhan. Sempat merasa menyesal, kenapa dulu saya tidak masuk ke keluarga manajemen emosi, wkwkwk, tapi ya sudahlah, penyesalan tidak akan mengubah keadaan.
Saya akhirnya mengikuti Neuroparenting yang digagas oleh dr. Amir Zuhdi meskipun berbayar, saya tetap lakoni karena merasa butuh ilmunya.
Saat ini, Alhamdulillah, saya semakin rutin membacakan buku untuk anak-anak sebelum tidur dengan cerita sesuai teks atau mengarang sendiri.
"Bu, baca buku" adalah hadiah terindah yang saya dapatkan dari Kakak Zahra.
Terima kasih Kakak Zahra dan Dede Fayy sudah menginspirasi ibu untuk terus belajar
Terima kasih Mas Didik Biantoro yang selalu memberikan dukungan tiada henti, selalu bantu pasang twibon, bikinin video, nge-syuting, dan bantuan-bantuan lainnya yang sungguh luar biasa. Terima kasih sudah mensupport istrinya untuk selalu belajar, belajar, dan belajar.
I Love You
Selebrasi Bunda Cekatan HIMA IP Depok
#aliranrasabuncek1
#selebrasibuncek1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar