Keindahan cinta bukan karena seberapa besar dan banyak kau berikan sesuatu padanya melainkan seberapa kuat kalian bertahan dalam suka maupun duka

Selasa, 14 April 2020

Emak Depok Bercerita: Menjaga Konsistensi

Tetiba di salah satu WAG ada yang curcol tentang ‘kebosanan’ di kelas kepompong. Akhirnya pengurus Himpunan Mahasiswa Ibu Profesional Depok pun berinisiatif untuk mengadakan sharing session tentang Motivasi dan Konsistensi. Dan sungguh tak disangka, saya ditodong untuk jadi narsum dadakan dong,,,, alasannya apa? Karena saya punya 12 badge outstanding performance (OP) saat di kelas Bunsay, wkwkwk. 
Just Info, 1 badge OP ini diperoleh jika berhasil melakukan 17 hari setoran berturut-turut tanpa rapel. Kebayang kan jika dapat 12 OP? 

Setelah beberapa kali janjian dengan mak Ika, alias mak Ardaniya Rizka, seorang lulusan psikolog UGM, akhirnya sharing session bisa terealisasi Hari Senin, 13 April 2020 pukul 16.00 sampai dengan 18.00 melalui WAG HIMA Buncek.



Diawali oleh saya yang berbagi cerita tentang pengalaman bagaimana mampu mendapatkan badge 12 OP.

Awal masuk kelas bunsay dulu sebenernya sempet ragu,,,Bisa ga ya melalui semua tantangan...Karena pas wisuda Matrikulasi dulu,,, ada pengumuman kalau yang ikutan bunsay banyak yang gugur di tengah jalan gitu... 

Terus pas memasuki game level 1, saya targetnya ga muluk muluk, bisa lolos 10 hari aza udah untung... 

Karena dulu beneran ga PD nulis,,, males nulis,,, bingung awalnya nulis apaan Eh...dilalahnya di sentil sama suami,,, 

Tiap setoran pasti tulisannya di koreksi dulu sama suami πŸ™ˆ. Ini saya yang minta karena saking ga PDnya..Singkat cerita, akhirnya saya TERPAKSA menulis lagi untuk hari ke-11 sampai dengan 17 Sebenernya kan yang penting lulus (pikirku saat itu). Singkat cerita,,, saya berhasil melalui game level 1 tanpa rapel...Saat High Ending Energy (HEE),,,,Eh....kok rasanya seneng ya,,, dapat badge OP itu....Bukan hanya seneng c,,, tapi dapat kepuasan batin juga,,, yang tak dapat dilukiskan dengan kata kata πŸ™ˆ. Sejak saat itulah,,,,Ada rasa ingin mengulang hal yang sama.......🀭 

Kalau belum setoran,,, ku selalu bilang,,, "beb, aku belum ngerjain tugas, ntar kalau aku ketiduran, bangunin ya" Inilah yang selalu saya lakukan hingga sekarang 

Pernah pas saat jurnal puasa,, saya dibangunin jam 23.30 dong ya........ 

"bu,,bu,,, bangun...udah setoran belum?"πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜† 

Dengan mata ngantuk ku jawab, itu setorannya ntar kalau udah seminggu πŸ˜“. padahal udah dijelasin sebelumnya, tugasny bitu gimana dan waktunya kapan,,,Tetep aza dibangunin,, karena doi lihat status temenku yang upload tugas puasa hari ke-1 punya nya mak @Siska 

Biar ga lupa, biasanya saya suka nitip catatan nyampah di WA nya suami,,, dapat 1 kalimat, catet, dapat ide lagi, catet,, nanti tinggal copi paste ke blog... 

Nah,,, kurang lebih itu yang saya lakukan... 

Sharing selanjutnya diisi oleh Mak Ika, lebih ke kajian secara teori tentang motivasi dan konsistensi 

Konsistensi erat dengan motivasi kita dalam mengerjakan sesuatu. Motivasi akan saya bahas kembali karena motivasi yang menggerakkan pikiran kita (mind), tubuh kita (body) dan perasaan kita (feeling/emotion). 

Saat kita kehilangan motivasi, maka mind (otak) tak punya bahan bakar untuk menggerakkan tubuh, yang muncul adalah pikiran-pikiran negatif yang memunculkan rasa malas atau rasa kesal (emosi destruktif). 

Fight and Flight akan muncul saat bertemu tantangan, berupa tugas kuliah yang kita rasa tak sesuai dengan kebutuhan atau tugas yang kita rasa sudah dikuasai 

Saat kita bosan atau malas atau malah kesal dengan tugas-tugas yang ada, sebenarnya, kita tengah 'dibajak' oleh amygdala. Sang pengendali emosi di otak. 

Rasa cemas yang muncul saat ini, saat pandemic corona, juga membuat amygdala selalu 'panas' (alias aktif) dan waspada. 

Saat amygdala lebih 'powerfull' atau lebih dominan daripada PreFrontalCortex (otak kita untuk berpikir), maka di situlah kita dikuasai oleh emosi-emosi destruktif, termasuk malas, takut, ogah-ogahan, atau malah depresi, atau bahkan apatis. 

Itulah sebabnya, saat kita merasa cemas yang sangat; takut anggota keluarga kenapa-kenapa, menjadikan kita tidak produktif. Karena yang tengah aktif amygdala... Bagaimana cara menjadikan PFC lebih aktif dari amygdala? Ini ada caranya 

Bagaimana agar PFC lebih powerfull daripada amygdala? 

Baru tadi malam, saya ikut workshop mengenai otak bersama dr. Amir Zuhdi dan dibahas, bagaimana PFC ini agar lebih aktif? 

Jawabnya: ikuti cara kerja otak. Cara kerja otak itu dari belakang ke depan. Untuk mengaktifkan PFC, pertama-tama aktivasi cerebellum (otak kecil). 

Cerebellum teraktivasi dengan aktivitas fisik yang selaras, berkesinambungan seperti berenang dan berjalan. 

Tetapi kan lagi kondisi begini, bagaimana bisa berenang? Berjalan saja cukup, minimal 1000 langkah sehari. Kalau ga bisa keluar rumah, kelililing dalam rumah saja tak apa. 

Lalu aktivasi PFC dengan cara Reconnect Brain-Mind. 

Cara ini saya sudah berikan ke buddy saya, Mba Arraswita 😊. Ingatlah kembali prestasi atau kesuksesan yang pernah kita rasakan. Bukan berarti perlu kesuksesan besar, seperti menjadi juara, atau ranking 1 di kelas. Bagi saya, berhasil memasak satu resep dan dibilang enak oleh satu rumah merupakan kesuksesan besar, karena saya ga suka masak

Cara yang bisa emak-emak lakukan: 

Tahap 1 

Buatlah daftar 9 pengalaman hidup yang membuat anda paling bahagia (tulis tangan): 

1..... 

2.... 

3..... 

4..... 

5.... 

6...... 

7...... 

8..... 

9...... 

Ini akan membuat kita mengingat (mengenang kembali) hal-hal yang konstruktif (prestasi, hal yang menyenangkan, hal yang membahagiakan) untuk diri saya. 

Tahap 2 

Setelah itu, rasakan kembali kebahagiaan itu sampai terasa oleh indera, seperti kulit merasa udara saat itu, telinga bagai mendengar kembali suara-suara yang ada saat itu, mata membayang kembali pemandangan kala itu, akan lebih baik lagi jika hidung dapat mencium aroma yang ada di saat tersebut. 

Tahap 3 

Tulis 9 hal yang disyukuri setiap hari... Ini bisa dipakai saat cemas melanda, saat marah atau emosi apapun yang destruktif. 

Untuk kembali ke konsisten: Lihat kembali goal awal apa. Motivasi awal apa. Misalkan goal sekarang: wisuda bareng. Sudah seberapa kuat goal itu menggerakkan kita. Apakah goal tersebut masih 'menang' melawan kecemasan kita? Agar goal memantik kita mencapai finish, harus ada dopamine yang keluar saat kita mengingat atau berpikir mengenai GOAL tersebut. Kalau kita ga merasa apa-apa saat memikirkan GOAL tersebut, nah itu saatnya berpikir untuk mengubah GOAL. Yang penting di masa sekarang adalah kumpulkan sebanyak-banyaknya pengalaman positif. Yang negatif dilupain aja sejauh-jauhnya. Karena prinsipnya otak, mengingat yang sering diingat. Dan otak sukanya mendekati kenikmatan dan menjauhi kesulitan. 

Kalau monoton, yang itu-itu aja sampai kita terbiasa, hal tersebut akan melemahkan PFC (pre frontal cortex). Mengapa? Karena kita mengerjakannya tidak lagi sambil berpikir, melainkan sudah terbiasa. PFC tidak lagi memegang kendali. Agar ini tidak terjadi, hendaknya saat akan beraktivitas selalu diawali dengan niat dan dimaknai. Lagi-lagi saya belajar mengenai Islam betapa pentingnya Niat. Jadi, jika mau masak nasi goreng, dipikir dulu kenapa mau masak nasi goreng, kenapa pakai bawang merah bukan pakai bawang bombay, dst..dst.. Kalau dalam movement, saya menyebutnya movement awareness. Kenapa jalan mulai kaki kanan, bukan kaki kiri? Kenapa makan sambil duduk? Atau kenapa saya memuji si kakak, tapi marahi si adik? Kenapa saya memilih kata-kata itu dengan nada demikian kepada si bungsu? Ini kita pikirkan sebelum ngomong ke anak. Nah, awareness dan pemaknaan akan mengaktivasi PFC. 

Support system perlu banget, Mak. Karena seringnya, kita suka ga sadar sudah 'dibajak' amygdala. Namun, dengan dekat-dekat oleh orang-orang konstruktif akan membantu kita untuk berpikir konstruktif juga. Sebaliknya, teman-teman yang alay, galau, dan memiliki emosi destruktif akan membuat kita memiliki emosi destruktif juga. Karena emosi itu menular. Emosi memiliki gelombang yang bisa mempengaruhi orang-orang di sekitar. 


Bagi mahasiswa Institut Ibu Profesional yang sedang menjalani proses perkuliahan, atau siapapun yang sedang mengalami kebosanan dalam pekerjaannya, tetap semangat ya....jika 'kebosanan' datang melanda, bisa dicoba trik jitu yang dipaparkan oleh Mak Ika.
#WisudaBareng
#BundaCekatan
#Batch1

#InstitutIbuProfesional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topi AFM 2

Upluk coklat adalah upluk yang pertama kali kami beli saat car free day hari Minggu di Telaga Golf. Saat itu usia Dede Fayy masih 4 bulan. ...