Hey Kamu… Iya Kamu…..
…semakin
aku tahu,,, semakin banyak yang belum aku ketahui…
Ternyata selama ini kamu
selalu mencari alasan untuk selalu bertemu dengan ku…
Bermula dari pertanyaan
mu, “sampean mau dianterin susu lagi ga?”
“aku memang suka susu”, jawabku
yang sepertinya tidak nyambung dengan pertanyaan yag kau berikan.
“iya,,,maksudnya sampean
mau aku anterin susu lagi ga?” ulang pertanyaan mu..
Dengan senyum
cengengesan, aku bilang “ iya, tapi kalau itu ga merepotkanmu”
Lalu kau hentikan kembali
mesin motor dan membuka masker yang
telah kau pasang, entah untuk keberapa kalinya engkau melakukan itu, mungkin
engkau masih berat untuk berpisah dengan ku, maklum sudah 5 hari tidak bertemu.
Engkau yang bertugas ke Papua Barat dan aku yang bertugas ke Bogor, hingga baru
kali ini bisa bertemu kembali,,,hehehe
“oia, sampean tahu ga, alasan
ku tempo dulu mengantarkan susu ?” tanyamu
“ohh, iya, aku fikir itu
karena rumah mas dekat dengan yang jualan susu, ya jadi sebatas itu doang”
“iya, sampean mikirnya cuma
dapat susu setelah itu ga mikir lagi kan ya?”
“hehehe, iya mas, aku mikirnya gitu, aku kan masih polos….” Gayaku menjawab sambil cengengesan
“hehehe, iya mas, aku mikirnya gitu, aku kan masih polos….” Gayaku menjawab sambil cengengesan
“hadeuh……sampean emang ga
peka”
“hahahaha” ngakak ala
gayaku
“Tahu ga, kalau
sebenarnya, aku itu selalu mencari alasan untuk selalu bisa bertemu dengan
sampean, mulai dari mengantarkan susu sampe buah dan makanan lainnya sebelum
aku berangkat prajab. Sebenarnya apel itu tinggal 1, namun berhubung sampean
mau, akhirnya aku beli lagi untuk menutupi kekurangnnya”
Seketika aku teringat
kejadian di akhir tahun 2015.
Ya…….saat itu kau
mengantarkan cukup banyak bekal makanan untuk ku, ada buah, coklat, dan makanan
lainnya. Aku begitu polos. Hanya berfikir aku mendapatkan makanan dari orang
yang akan berangkat prajab. Tidak berfikir hal lain. Mungkin dulu kamu berfikir
keras bagaimana caranya agar bisa bertemu dengan ku sebelum berangkat 2 minggu
ke Sawangan untuk melaksanakan salah
satu syarat menjadi 100% PNS.
Hmmmmm….. dasar bodohnya
aku. Aku tak berfikir sampai sejauh itu. Kamu memang selalu bilang, “sampean
emang ga peka” aku kira itu hanya becandaan mu saja, ternyata kamu serius tapi
membalutnya dalam becanda. Te…o…pe… kamu mas.
=======================================================================
Aslinya aku bingung,
ketika mas secara tidak langsung memintaku untuk membuat sebuah tulisan.
Kalimat pertama yang aku katakan adalah “ga bisa, aku kan ga jago nulis” namun
dengan santainya mas memberikan motivasi untuk mencoba menulis, tidak ada yang
tidak bisa sebelum mencoba. Tiga nama
murid mas pun disebutkan, mereka awalnya tidak pandai menulis, namun setelah
dicoba, akhirnya mereka bisa masuk ke lingkar pena, tembus PKM, dan ada
yangbergerak dibidang KTI.
Ini adalah karya
pertamaku dalam menulis lagi setelah sekian tahun tak kulakukan. Masih teringat
dengan jelas, terakhir aku mengarang cerita yaitu saat SD. Aku yakin, tulisan
ini ga sebagus tulisanmu. Aku ga tau, alur ceritaku maju, mundur, atau mungkin
malah maju mundur ga jelas….
Hadeuh,,,, aku sebenarnya
bingung. Mau berkata apa lagi. Sudah hamper 120 menit aku menatap leptop ku, namun ide ku
belum berkembang juga.
Mungkin untuk saat ini,
aku membutuhkan banyak sekali waktu
untuk menulis. Namun aku yakin, suatu saat nanti, aku pasti bisa, ASAL aku punya niat yang kuat, hehehe.
=======================================================================
~pertemuan yang kuharapkan kini jadi kenyataan~
menjadi soundtrack yang teringang dikepalaku
saat kali pertama aku melihatmu di depan kosan. Kamu yang mengenakan jaket
merah putih dan celana hitam kebangganmu..
Papa Biant,,,
Terima kasih, sudah
meluangkan waktunya untuk bertemu dan bercengkrama dengan ku. Aku tahu, pasti
Papa Biant cape, setelah melakukan perjalanan jauh dari Papua Barat.
Saat perjalan di motor, aku
memperhatikan Papa Biant yang menguap.
Saat makan di warteg
“cinta” aku pun memperhatikan Papa Biant menguap…
Itu menandakan bahwa Papa
Biant mengantuk dan butuh istirahat…
Sekali lagi, terima kasih
ya Papa Biant…..
Entah kenapa aku
senang memanggilmu dengan sebutan itu,,,
15 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar